Rabu, 10 Februari 2016

Kopi Salah Tetes

Rabu,10 februari 2016 pukul 21.00 wita. Ada yg menarik saat saya menghampiri beberapa teman di sebuah kedai kopi maksoed. Entah kejadian apa yg baru saja saya lewatkan saat itu sehingga gelak tawa beberapa teman tak henti-hentinya pecah ditengah percakapan mereka.

Kedai kopi maksoed adalah satu-satunya kedai kopi digorontalo yg menyajikan menu vietnam drif coffe atau orang kebanyakan menyebutnya copi tetes, hal ini karena cara menikamatinya adalah dengan menunggu tetes demi tetes kopi yg secara perlahan keluar dari gelas penyaring berfilter khusus yg diletakkan di atas sebuah gelas hingga penuh, sehingga butuh kesabaran untuk mulai menikmatinya. Tempatnya yg strategis berlokasi di halaman samping kantor sekretariat AJI (aliansi jurnalis independen) membuat kedai kopi ini ramai dikunjungi para penikmat kopi digorontalo, mulai dari kalangan wartawan, aktivis lingkungan, pejabat, budayawan, pemuda nu, bahkan salah satu personil grup Band Navicula yaitu Roby Navicula sudah pernah mendatangi dan menikmati langsung kopi tetes racikan sahabat Handy Maksoed (pemilik kedai kopi maksoed)

Sekedar ingin mengenalkan sensasi menikmati secangkir Vietnam drip, saya coba mengajak beberapa teman untuk mengunjungi kedai kopi yang sudah sering saya datangi bersama sahabat-sahabat anggota LAKPESDAM NU Kota Gorontalo. Sesampainya disana sayapun mempersilahkan mereka untuk memesan kopi sesuai selera mereka masing-masing, sembari menawarkan agar mereka memesan kopi tetes. Dan merekapun menyahutinya dengan  memesan kopi yg saya rekomendasikan.

Saat sedang menunggu kopi pesanan masing-masing, sayapun meninggalkan mereka yang saat itu sedang duduk asik bercerita disalah satu meja dikedai tersebut untuk sekedar membeli makanan, karena kebetulan saat itu saya belum makan. Dan sekembalinya saya dikedai kopi, saya langsung menghampiri meja tempat duduk mereka untuk menanyakan bagaimana pendapat mereka tentang rasa kopi tetes yang sudah mereka pesan. Namun belum sempat saya bertanya, mereka malah menyambut saya dengan gelak tawa sambil berkata:

"Hahaha, ka.mad ada kejadian lucu lagi disini waktu ka,mad pigi tadi, rugi skali ka mad tidak ada disini tadi" kata salah seorang teman.

Melihat tingkah mereka yg terlihat seolah baru saja mengalami peristiwa lucu dan tak terduga, sayapun langsung bertanya tentang peristiwa lucu apa sebenarnya yang mereka maksud.
Kerena didorong rasa penasaran, saya langsung menanyakan kepada Handy si pemilik kedai kopi yang saat itu kebetulan sedang duduk tepat dibelakang mereka.

"Handy,,,,ada kejadian aneh disini tadi?" Tanya saya kepada handy.
Sambil tertawa, Handy menjawab rasa penasaran saya saat itu.

" Oh iya,,,tadi ada sedikit insiden lucu disini, waktu kamu ada keluar. Napa yg baju merah itu tersangka utamanya mat, dia kase pisah itu gelas saringan kong dia pigi taro diatas meja, untung saja ana sempat dapa lia,amper cuma da abis manetes diatas meja depe kopi bukan manetes pa depe gelas" tutur Handy sambil tertawa kecil.

Nah,,,,ternyata disitulah peristiwa lucu yang menggugah rasa penasaran saya bermula. Secara kebetulan satu dari 4 teman yang datang bersama saya malam itu ternyata belum pernah mencicipi sajian kopi tetes tersebut, sehingga ia memang sama sekali belum mengetahui bagaimana tata cara menikmati kopi tetes.

Sebut saja namanya Awal si penikmat kopi. Dia adalah salah satu anggota HMB (Himpunan Mahasiswa Batui Cabang Gorontalo). Kegemarannya minum kopi ternyata membuat rasa penasarannya memuncak saat saya menceritakan tentang nikmatnya rasa kopi tetes kedai maksoed. Sehingga ketika ia disuguhi kopi tetes pesanannya, tanpa bertanya atau menyimak terlebih dahulu cara pengunjung lain menikmati kopi tetes itu, ia kemudian langsung memisahkan wadah penyering yang masih dipenuhi kopi dan meletakkannya diatas meja. Singkat cerita, meluberlah kopi tetes di atas meja sampai akhirnya ia tersadar dan berkata :

"Ya ampun saya kira ini kopi mo di tuang di gelas so itu saya kase pisah begini" sambil ia bergegas meletakkan kembali saringan kopi ke tempat semula, berharap tak ada yang melihat tingkah lucunya itu.

Namun apa boleh buat tai kambing bulat-bulat nasi pun telah menjadi bubur. Belum sempat ia menyembunyikan peritiwa unik yang dilakukannya, ramai tawa para pengunjung kedai memecah suasana malam itu.

Sungguh malang nian nasibmu wahai sahabat.
"hahahaha" akhirnya sayapun faham peritiwa lucu apa gerangan yang telah saya lewatkan.

Sabtu, 06 Februari 2016

Komik HMB-Gorontalo

Gambar komik sederhana yang dibuat oleh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Batui ini sebenarnya adalah gambaran kegelisahan yang coba mereka tuangkan dalam ruang kreativitas sehingga lebih ringan dan sedikit jenaka.

Pada seri pertama ini Komik HMB-G mengusung pesan bahwa masuknya berbagai perusahaan dan industri dibatui tentunya berdampak pada kehidupan masyarakatnya.

Nah.....menurut teman-teman HMB Gorontalo ini loh salah satu dampaknya,,,,,dan menurut mereka dampak ini berlaku umum disemua tempat yang sedang digerayangi industrialisasi.








Rabu, 03 Februari 2016

Tentang Blog Teliksandi Pongkeari

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu dan salam sejahtera untuk kita semua.

Buat sahabat-sahabat yang telah meluangkan waktu untuk mampir sejenak di blog teliksandipongkeari, atas nama pengelola blog diucapkan banyak terimakasih.....

Blog ini hanya sekedar gubuk kecil untuk mencoba belajar menulis tentang semua hal dan sebagai bentuk kegandrungan saya akan tanah batui tercinta.

Ucapan terima kasih wabil khusus untuk sahabat Cristopel Paino yang telah memotivasi untuk mulai belajar menulis dan mencipta narasi kita sendiri, ucapan yg sama juga sy tujukan untuk adik Zulfrianto Y. Lamasigi yg telah membuatkan blog sederhana ini.

Dan buat yg sudah menyempatkan waktu menbaca tulisan-tulisan didalam blog ini mohon meninggalkan kritik dan saran dikolom komentar yahhh, sebagai bahan koreksi untuk penulis. Boleh bagitu?

Selasa, 02 Februari 2016

Lirik Lagu Daerah Batui : Tu'anyongku

Cipt    : Rahmad Samadi

Baba.......
Kase' tumangku
Tinginau'mo susa' nu butongum
Pomparakai, pongkalibosium

          Mama..........
          Kase' tinangku
          Ponsolomanku,ponginauanku
          Kasabaranto, kusipatakon
          Ikinyonyoangku

Anakum itano'numian
Molio ilimu, montinjohakon kabanaran
Danga kutongi hoso-hoson
Nasehato inau hua' kolilimi anu hua'

           Inau' ahi kasalahanto
           Inau ahi kopian nu mian
           Kolilimimo sala' nu mian
           Kolilimimo kakopiananto

Kisah Heroik Penyelamatan Raja Banggai Oleh Perdekar Unjok Dari Batui

Pada pertengahan abad ke-16 dikampung Seseba (salah satu perkampungan lama di Batui sebelum menjadi Batui yang kita kenal saat ini) yang termasuk wilayah kekuasan kerajaan Banggai hiduplah seorang pemudah miskin yang kerjanya hanya sebagai pencari rotan.Walau hidup miskin, tetapi pemuda tersebut mempunyai ilmu mandraguna yang sangat sakti dan digdaya, pemuda itu bernama Unjok.

Dengan kedigdayaannya, pemuda miskin yang bernama Unjok itu dapat menjadi panglima perang di kerajaan Banggai  (masyarakat batui menyebutnya pongkeari). Unjok kemudian menjadi sangat terkenal dan disegani dikerajaan Banggai. Bahkan kerajaan-kerajaan tetangga sangat segan dan menaruh hormat kepadanya.

Unjok hanyalah seorang pemuda kampung yang lugu dan miskin. Meski hidup miskin tetapi Unjok selalu menunjukan perangai yang sangat mengesankan di lingkungan tempat tinggalnya. Unjok di kenal sebagai pemuda yang sangat jujur dan ringan tangan membantu orang apalagi mereka yang sedang dalam kesulitan. Bekerja sebagai pencari rotan tidak membuat Unjok menjadi berkeluh kesah, dengan ikhlas Unjok menerima suratan takdir hidupnya. mulai pagi hingga menjelang malam, waktunya dihabiskan didalam hutan untuk merotan agar bisa menyambung hidupnya.

Suatu ketika, unjok yang dikenal rajin, jujur dan sangat santun seperti biasanya, pagi-pagi skali sudah meninggalkan rumah untuk merotan dihutan sekitar Batui. Hampir sehari penuh Unjok merotan hingga akhirnya jadi kelelahan. Dia kemudian duduk beristirahat sejenak dibawah pohon yang sangat rindang, dan sembari memandangi rotan hasil olahannya hari itu. 

Hari itu njok boleh gembira, karena rotan yang diperoleh lumayan banyak. dengan senyum simpul, unjok bangkit dari istrahatnya untuk segera pulang dan langsung membereskan semua hasil rotan dan perlengkapan penyikap rotan untuk dibawa pulang.

Usai mengikat rotan, unjok lantas menaikkan rotan kepundaknya dan bergegas pulang. tapi tiba-tiba, baru saja kaki unjok akan melangkah, seketika langkahnya harus terhenti karena rotan yang ada dipundaknya seperti ada yang menarik dari belakang. spontan merasa ada yang menarik rotannya, unjok lantas menoleh kebelakang. tetapi disana tidak dijumpai siapa-siapa, karena itu unjok mencoba melangkah lagi. tapi anehnya, ketika unjok akan mulai melangkah, ia merasakan rotan yang dipikulnya ada lagi yang menahan dan menarik dari belakang. unjok kemudian menurunkan rotan yang dipikulnya ketanah selanjutnya memeriksa rotannya, jangan-jangan ada rotan yang terkait rerumputan. tetapi setelah diperiksa dengan cermat, unjok tidak menemukan satupun rotan yang terkait direrumputan.

"siapa sesunggunya yang usil, menarik-narik rotan dari pikulanku. kalau ada yang menarik, kenapa tak nampak seorangpun disana" gerutu unjok dengan penuh tanya dalam hati.

Disaat fikiran unjok tengah menerawang dan diliputi tanda tanya, tiba-tiba munculah dua mahluk halus (berwujud manusia tapi berbadan kerdil). dua mahluk halus yang sebelumnya belum pernah dilihatnya itu langsung membuka keheningan dengan memberi salam pada unjok sekaligus memperkenalkan diri mereka. yang satu mengaku bernama piso bingkung, sedang satunya lagi bernama kula-kula. melihat kehadiran dua mahluk halus yang berdiri tepat didepannya, unjok secara spontan langsung bertanya pada kedua mahluk halus tersebut.

"apa maksud dan tujuan saya bekerja?" tanya unjok sembari menatapi kedua mahluk aneh tersebut.

Mendapat pertanyaan dari unjok, kedua mahluk itu hanya tersenyum. mereka lalu menjelaskan bahwa sesungguhnya kehadiran mereka adalah untuk menolong unjok.

"kalau mau menolong, mengapa harus menahan dan menarik-narik rotan yang sedang saya pikul" tanya unjok kembali.
"karena dengan cara itulah kita kemudian bisa saling kenal" jawab mahluk aneh itu sekenanya.

Dua mahluk halus itu kemudian memberi alasan mengapa mereka harus menolong unjok. hal itu karena unjok sangat pantas menerima pertolongan dan bantuan dari mereka. sebab sejauh ini unjok dikenal sangat rajin, jujur, dan suka menolong orang yang dalam kesusahan.

"karena kamu suka menolong orang, maka sudah waktunya giliranmu untuk mendapat balasannya. sekarang kamu boleh minta apa saja, nanti atas ijin tuhan akan kami kabulkan" ujar piso bingkung dan kula-kula memberi tawaran kepada unjok.

Mendapat tawaran dari dua mahluk halus yang baru dikenalnya itu, hati unjok langsung kegirangan. tak lama kemudian keluarlah permintaan dari mulut unjok kepada dua mahluk halus tersebut.

"permintaan saya hanya satu. berikan ilmu kelaki-lakian ( bisa jadi pemberani, perkasa, dan kedigdayaan tanpa tanding) "  kata unjok kepada piso bingkung dan kula-kula.
"kalau itu permintaanmu, tentu ilmu tersebut akan kami berikan. kamu memang pantas untuk memegang ilmu seperti itu" jawab piso bingkung dan kula-kula.

Dengan ilmu kelaki-lakian yang dimilikinya, maka ia jadi semakin perkasa. namun walau ia telah memiliki ilmu kelaki-lakian, tetapi perilakunya tidak pernah berubah. unjok tetap menjadi pemuda yang jujur dan rendah hati, bahkan semakin gencar menolong orang yang ditimpa kesusahan. hinggga pada suatu ketika, diwilayah batui diadakan pengumuman oleh petinggi kerajaan banggai untuk mencari pemuda-pemuda pemberani dan digdaya untuk dijadikan pasukan perang yang akan dikirim ke ternate dalam misi pembebasan raja banggai yang sudah sekian tahun ditawan kerajaan ternate. Raja banggai dipenjara oleh raja ternate karena tidak membayar upeti kepada raja ternate. tetapi sang raja punya alasan kuat hingga tidak membayar upeti kepada raja ternate. raja banggai menilai upeti yang diminta kerajaan ternate terlalu besar, hingga tidak mampu dijangkau rakyatnya.

Selama ditahan diternate dan ditempatkan dalam penjara yang berada dibawah kolong istana kerajaan ternate, tepat dibawah tempat pembuangan air. tempat yang sangat lembab, ditambah lagi dengan masa penahanan yang cukup lama, membuat sekujur tubuh sang raja ditumbuhi lumut. upaya pembebasan raja banggai terus diupayakan petinggi kerajaan. Sementara itu, dibatui dan seluruh wilayah kerajaan lainnya, para pemuda datang berduyun-duyun untuk menjadi pasukan perang kerajaan. unjok pun ikut mendaftar dengan harapan dapat diterima menjadi bagian dari pasukan kerajaan. namun ternyata kehadiran unjok hanya dipandang sebelah mata oleh petinggi kerajaan dengan menolak keinginannya. hanya didorong oleh rasa cintanya yang sangat tulus kepada raja yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga untuk rakyatnya membuat unjok terus berupaya agar dapat ikut keternate untuk membebaskan sang raja.

Tiba saatnya pemberangkatan pasukan keternate, unjok yang tidak terpilih, tetap datang kekapal yang akan mengangkut pasukan (pongkeari) dari batui ke ternate. niat unjok sudah bulat, walau hanya dibolehkan ikut sebagai anak buah kapal yang bertugas merimas rembesan air laut dari dalam lambung kapal (dalam bahasa batui disebut Tolo limas duangan). untuk sekedar berupaya agar bisa naik kekapal untuk sampai keternate.

Beberapa hari dalam pelayaran dari banggai menuju ternate, ternyata semua kapal dari kerajaan banggai dapat medarat dipantai ternate dengan selamat. setelah sampai, panglima perang (tanaas) dari kerajaan banggai mengutus seorang kurir untuk menemukan raja ternate guna menyampaikan pesan dari kerajaan banggai. tuntutan kerajaan bangaai intinya meminta agar raja mereka segera dibebaskan. jika tidak dibebaskan, terpaksa kerajaan ternate akan diserang. itulah pesan dari tanaas banggai yang dibawa oleh kurir. 

Mendapat ancaman dari panglima perang kerajaan banggai lewat kurir, raja ternate terlihat tak gentar, dan justru hanya tertawa terbahak-bahak. dan kemudian raja ternate memerintahkan kurir dari kerajaan banggai untuk menyampaikan pesan balasan darinya bahwa ia akan membebaskan raja banggai dengan satu sarat yaitu apabila pasukan kerajaan banggai bisa mengalahkan tadulako (panglima perang kerajaan ternate) saat syarat itu disampaikan kepada panglima perang banggai, semua petinggi dari kerajaan banggai langsung menjadi ciut nyalinya karena panglima perang ternate bernama tadulako itu sangatlah terkenal sakti mandraguna. melihat tidak ada satupun yang berani menantang tadulako, unjok lalu menawarkan diri kepada tanas agar diperkenankan untuk menantang tadulako. keberanian unjok untuk menantang tadulako akhirnya membuat tanaas harus mengutus kurir lagi kekereajaan ternate untuk menyampaikan pesan dari kerajaan banggai bahwa tadulako akan ditantang oleh pemuda dari batui bernama unjok.

Kedua belah pihak kemudian melakukan pertemuan untuk mengatur tempat dan hari pertarungan. dan pertarungan disepakati dilakukan keesokan harinya. satu hari sebelum bertarung, unjok mendatangi tanaas (panglima perang) kerajaan banggai untuk meminta agar nanti malam jangan tidur ditempatnya.

"tempat tidur tanaas malam ini akan saya pakai" kata unjok kepada tanaas.

Saat malam tiba, unjok masuk kekamar tanaas. disana unjok tidak tidur, tetapi hanya bersemedi dan berdo'a meminta kepada yang maha kuasa, agar besok hari dapat diberikan kekuatan agar mampu mengalahkan tadulako, sehingga bisa membebaskan sang raja yang sudah sangat menderita. ketika tiba hari pertarungan, meski hari masih pagi, tetapi seluruh isi kerajaan ternate sudah nampak sibuk untuk dapat menyaksikan pertarungan antara tadulako mereka yang digdaya dan perkasa dengan seorang pedekar muda bernama unjok dari kerajaan banggai.

Sebelum duel dimulai, unjok memerintahkan tanaas agar semua perahu perang dari kerajaan banggai dijajar ditepi pantai dekat tempat pertarungan.

"deretkan semua kapal dari kerajaan banggai dipinggir pantai. jangan lupa letakkan kapal dari batui diposisi paling ujung" perintah unjok kepada tanaas dan para juragan kapal.

Ketika gong pertandingan ditabuh, unjok langsung naik keatas kapal. disana unjok duduk tafakur dan berdo'a. unjok yang mempunyai ilmu kelaki-lakian langsung meloncat dan terbang keatas kapal. dengan sangat ringannya unjok dapat terbang dari tiang kapal yang satu kekapal yang lain. tiba dikapal paling ujung yang berasal dari batui, bagai seekor burung unjok dapat terbang menari-nari diudara. sementara itu, tadulako ternate yang perkasa dan digdaya itu hanya dapat terpaku melihat kehebatan unjok yang bisa terbang. 

Dengan saktinya, unjok terbang keatas dahan kelapa, sedangkan tadulako ternate tetap bersiaga dengan senjatanya menunggu unjok dibawah pohon. dan anehnya, ketika unjok terbang keatas pohon dan menebas daun-daun kelapa, ternyata tebasan daun kelapa itu dapat berubah menjadi anak-anak panah dan lembing yang menghujani pasukan perang ternate yang ada dibawahnya. mendapat serangan yang aneh, dahsyat dan mematikan, membuat pasukan perang ternate jadi kocar kacir. tadulako telah dibuat kaget dan ikut lari pontang panting untuk mencari selamat. melihat musuhnya berantakan, unjok lantas berteriak meminta agar raja banggai segera dibebaskan.      

" sekarang juga saya minta raja banggai untuk dibebaskan. bila tidak, semua yang hidup dibumi ternate ini akan saya lumatkan. yang akan saya tinggalkan hidup dan berjalan hanyalah ayam" teriak unjok sambil terbang memainkan pedangnya.

Melihat kesaktian Unjok,Raja ternate hanya bisa terpanah dan terkagum-kagum. Sementara tadulako yang nyalinya sudah menciut langsung mengangkat bendera putih, petanda menyerah kalah.Tidak lama kemudian raja Ternate memerintahkan pasukannya untuk membebaskan raja Banggai. Setelah di bebaskan, sekujur tubuh raja yang telah ditumbuhi lumut langsung dibersihkan dan kemudian dibawah pulang ke Banggai.

Tiba di Banggai, raja tinggal hanya beberapa hari di istana kerajaan banggai. Sedangkan Unjok yang sempat di angkat menjadi panglima perang kerajaan tetap memilih pulang ke Batui dari pada tinggal di istana yang ada di Banggai.Tindakan sang raja yang memilih tinggal di Batui adalah ungkapan rasa terimakasihnya kepada Unjok yang telah membebaskan dirinya dari penjara Ternate. Namun ternyata tindakan raja itu menimbulkan fitnah dari sebagian petinggi kerajaan yang mengatakan bahwa kerajaan Banggai sudah tenggelam yang tertinggal saat ini hanyalah kerajaan Batui karena raja Banggai di nilai sudah memindahkan istananya ke Batui.

Berpangkal dari fitnah tersebut, kemudian para petinggi kerajaan banggai dari berbagai wilayah di Batui berkumpul sekaligus menyiapkan pasukan perang untuk menyerang kerajaan Batui. Penyerangan terhadap Batui yang akan di lakukan kerajaan Banggai alasannya untuk memberikan pelajaran kepada Batui.

Namun sayangnya segala upaya penyerangan yang dilancarkan pasukan kerajaan Banggai tidak dapat memasuki wilayah Batui karena terhalang air sungai yang sangat besar dan deras keadaan itu di manfaatkan Unjok untuk menjelaskan kepada pasukan kerajaan Banggai duduk perkara yang sebenarnya. Sayangnya pasukan kerajaan Banggai tidak mau peduli lagi hingga pertempuranpun tidak bisa terelakkan lagi. Sementara itu pasukan Batui yang di pimpin langsung oleh Pongkeari Unjok mampu dengan mudah memukul mundur pasukan kerajaan Banggai dengan kesaktian yang dimilikinya 

Sayangnya meski Unjok sudah melakakukan yang terbaik bagi kerajaan Banggai dan Batui, ternyata hal itu dipandang lain oleh Bosanyo(camat dimasa kini). Dimata Bosanyo Batui, Unjok bukanlah apa-apa, hingga akhirnya Bosanyo Batui membuat fitnah dan mempermalukan Unjok di hadapan rakyatnya dengan mengatakan:

"Jangan hanya bakinya yang mau di alas merah sementara musuh hanya dibiarkan. Itu sama sepertinya Unjok hanya ingin kekuasaan dan peghormatan sedangkan untuk melawan musuh tidak mampu berbuat apa-apa", fitnah Bosanyo di hadapan masyarakat Batui.

Merasa telah dipermalukan didepan masyarakatnya sendiri, Unjok merasa sangat kecewa dan karna tidak mampu menanggung malu, Unjokpun mengakhiri hidupnya dengan memotong dirinya sendiri dengan menggunakan pedangnya. mendapati Unjok mati bunuh diri, rakyat Batui jadi sangat bersedih. Mereka tau apa yang menyebabkan unjok memilih untuk mengahiri hidupnya dengan jalan bunuh diri. Geram dengan fitnah yang telah merenggut nyawa pongkeari unjok, tanpa di komandu, rakyat batui langsung mencari Bosanyo Batui yang telah memfinah dan maempermalukan unjok yang di kenal rakyat sebagai pribadi yang jujur, adil, dan suka menolong.

Setelah berhasil menangkap Bosanyo Batui, hari itu juga bosanyo Batui sinasap ohupnyo (dikupas wajahnya) dengan menggunakan parangnya sendiri hingga tewas. Tindakan rakyat Batui itu merupakan balasan terhadap bosanyo yang telah memfitnah orang yang sangat mereka cintai. Setelah Unjok mangkat, akhirnya raja Banggai kembali keistananya dibanggai, dan sejak itulah kerajaan Banggai kembali menjadi normal dan Batui tetap menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari sejarah ditegakkannya kehormatan dan harga dirih kerajaan Banggai.

*  Tulisan ini disadur langsung dari buku berjudul "cerita rakyat dari kabupaten banggai" yang ditulis oleh Setiyo Utomo dan Rully Sangmerah,
*  Pada naskah aslinya, cerita rakyat ini berjudul pendekar unjok dari batui.

Kisah Syekh Ahmad Gunung Bolla Dan Peristiwa Dumpelas Kinolong

Pada jaman dahulu, di daerah kecamatan batui, kabupaten banggai terdapat sebuah danau yang sangat indah dan airnya berwarna sangat bening. Saking indahnya danau tersebut sampai-sampai para bidadari sering turun dari khayangan untuk mandi disana. Danau itu bernama danau keramat Bolla karena letaknya ada didekat Gunung Keramat Bolla. Disamping itu danau tersebut dianggap keramat karena sering kali muncul kejadian-kejadian aneh disana.
 
Kebeningan air danau keramat Bolla telah membuat para bidadari dan siapa saja yang melihatnya jadi ingin berlama-lama ada disana. Baik untuk mandi atau sekedar menyaksikan keindahan alamnya. Beningnya air danau keramat Bolla sampai-sampai orang yang ada diatas air danau keramat dapat bercermin dan melihat wajah di air danau. Kelebihan itu pula yang kemudian membuat danau keramat Bolla jadi termasyur namanya sampai kemana-mana. Apalagi para raja dan bangsawan dari berbagai kerajaan sering datang dan mandi-mandi didanau keramat Bolla.

Tak jauh dari keramat Bolla, tinggalah satu keluarga bernama Syech Achmad. Keluarga termasuk penganut ajaran agama islam yang sangat taat. Ketaatan Syech Achmad dalam menjalankan ajaran agamanya tak perlu diragukan lagi, karena Syech Achmad dikenal sangat rajin melakukan syiar agama islam disekitar Wilayah Batui. Peran Syech Achmad akhirnya banyak masyarakat dibatui dan sekitarnya yang semuala Animisme menjadi pemeluk agama islam.

Disamping melakukan syiar agama, syech dan keluarganya sehari-hari bekerja sebagai petani dan tabib. Syech Achmad juga dikenal sangat baik, jujur, dan suka menolong orang. itulah sebabnya mereka sangat dihormati dan dicintai oleh masyarakat disekitar mereka tinggal. Diluar dari pada itu, Syech memiliki kesaktian dan ilmu kanuragan yang tinggi. Dengan segudang kelebihan itu, Syech sangat disegani oleh penduduk kampong. Selain itu Syech berparas cantik bernama Hawariah. Sebagai seorng istri Hawariah sangat menyayangi dan penurut terhdap Syech Achmad, pasangan Syech Achmad dan Hawariah mempunyai seorang putrid bernama Siti Kalabit.

Karena keluarga ini sangat rajin menjalankan perintah agama, membuat keluarga ini banyak memperoleh kemudahan. Hamper semua pekerjaan dan usaha yang dilakukan Syech Achmad keluarganya selalu akan mendapatkan ridho dan diberkahi oleh Yang Maha Kuasa. Adapun, putrid Siti Kalabit yang merupakan anak semata wayang Syech Achmad, sehari-harinya sangat sangat senang bermain dan mandi-mandi didanau keramat Bolla, yang letaknya tidak berjauhan dari tempat tinggalnya. Setiap hari Siti Kalabit akn menyempatkan diri untuk bermain, mandi, atau mencuci didanau yang indah itu. Jika sudah berada didanau, biasanya Siti Kalabit akan berlama-lama mandi dan berendam di air danau yang dingin dan bening laksana kaca itu.

Beningnya air danau keramat Bolla tidak saja bisa membuat orang dapat berkaca dari atas airnya, dan dari atas danau orangpun bisa menyaksikan semua isi danau yang cantik tersebut. Suatu ketika, Siti Kalabit datang kedanau keramat Bolla untuk mandi dan mencuci. Saat mandi Siti Kalabit duduk diatas sebah batu besar yang sebagiannya terendam dalam air danau. Tengah asik-asiknya Siti Kalabit mandi, dia sempat menatap kebawah batu yang didudukinya. Betapa kagetnya Siti Kalabit ketika melihat sebuah panorama sangat indah dalam danau. Disana Siti melihat ada sebuah bangunan cantik mirip istana. Panorama itu tentu sangat menggoda hati Siti Kalabit untuk bisa melihat lebih dekat lagi. Tanpa berpikir panjang, Siti Kalabit langsung menyelam ke bawah danau untuk melihat lebih dekat bangunan cantik mirip istana yang dilihatnya dari atas danau.
 
Setelah menyelam Putri Kalabit langsung mengitari batu. Dengan penuh selidik Siti Kalabit memeriksa batu tersebut, ternyata batu yang mirip istana itu merupakan istana tempat makhluk halus tinggal. Disaat Siti Kalabit tengah asyik menyelam dan mengamati keindahan batu, tiba-tiba tangan putrid Siti Kalabit ditarik kebawah oleh sesuatu kekuatan yang sangat kuat, tetapi yang menariknya tidak Nampak jasadnya.

Setelah ditarik kebawah, kemudian tangan putri Siti yang mengenakan gelang tangan langsung dikaitkan kebatu oleh makhluk halus yang menarik Siti Kalabit. Mendapati tangannya dikaitkan kebatu Siti Kalabit sulit untuk melepaskan diri. Langsung meronta-ronta dengan sekuat tenaga berupaya melepaskan kaitan gelang tangan dari batu, tetapi tetap saja Siti Kalabit tak dapat melepaskan kaitan tersebut. Semakin keras Siti beronta untuk melepaskan diri semakin kuat pula kaitan dirasakan. Hingga akhirnya Siti Kalabit tak berdaya kemudian menjadi lemas dan pingsan karena kehabian tenaga. Sementara itu, Syech Achmad yang berada dirumah sejak tadi menanti datangnya Siti Kalabit, mulai terlihat gelisah dan cemas.
 
“Biasanya, kalau kedanau untuk mandi dan mencuci Siti Kalabit tidak berlama-lama seperti hari ini. ada apa gerangan sampai anakku lambat pulang, keluh Syech Achmad dalam hati”.

Karena punya kesaktian, maka Syech Achmad langsung duduk tafakur sembari berdoa meminta petunjuk tentang keberadaan anaknya Siti Kalabit. Lewat doanya, Syech Achmad dapat mengetahui putrinya Siti Kalabit kini dalam bahaya. Seketika itu pula Syech Achmad berlari menuju danau keramat Bolla untuk menyelamatkan anaknya. Sampai didanau, Syech tak mendapati Siti Kalabit disana. Mata Syech kemudian mencari kesan kemari sambil memanggil-manggil nama Siti Kalabit. Sayangnya panggilan tersebut tidak pernah dijawab oleh putrinya. Hingga kemudian Syeh melihat diatas bahu tergeletak pakaian Siti Kalabit.
 
Disana Syech tahu kalau anaknya kini dalam bahaya. Syech lantas berdoa, setelah itu dia tahu anaknya tengah disandera oleh makhluk halus penjaga danau keramat dibawah air. Dalam waktu yang sangat singkat Syech sudah terjun dan mauk kedalam air. Di dasar danau akhirnya Syech mendapati putrinya Siti Kalabit sudah dalam keadaan lemas dan hamper pingsan. Syech Achmad lalu meminta kepada makhluk halus penunggu batu agar segera melepaskan putriny Siti Kalabit.
 
“Kami tak mengganggu kalian, kenapa kalian menyandera putriku. Saya minta sekarang juga putriku dapat dibebaskan”. Kata Syech kepada makhluk halus penunggu batu.
“Anak tuan telah lancang memasuki dan mengotori tempat tinggal kami, maka itu putrimu kami tahan”. Jawab penunggu danau keramat dengan angkuhnya.
“Anak kami datang kedanau untuk mencuci dan mandi. Lagi pula danau dan semua isi dunia ini kepunyaan Allah SWT, karena itu semua anak manusia yang membutuhkan dapat menggnakannya, asal dapat menjaganya dengan baik”. Tangkis Syech dengan nada masih tinggi.

Permintaan Syech agar anaknya Siti Kalabit dibebaskan, rupanya tak diindahkan makhluk halus penunggu danau keramat Bolla. Si makhluk halus penunggu batu justru mengancam Syech Achmad, akan membawa putrid Siti Kalabit untuk dijadikan pembantu dan pengikutnya. Mendapat ancaman dari makhluk halus penunggu danau, Syech Achmad yang dikenal sangat penyabar itu, langsung balik mengancam akan menghancurkan batu tempat tinggal makhluk halus kalau purti Kalabit tidak segera dibebaskan.
 
Mendapat ancaman dari Syech Achmad para penunggu batu justru hanya tertawa terbahak-bahak. Karena merasa dipermainkan oleh makhluk halus, Syech lalu mengeluarkan kampak yang terselip dipinggangnya. Setelah itu berdoa pada Tuhan YME. Usai berdoa Syech langsung mengampak batu yang menjadi tempat tinggal makhluk halus. Anehnya, kampak yang dipukulkan Syech Achmad keatas batu mampu membelah batu tersebut menjadi dua bagian. Seketika itu pula rumah tempat tinggal makhluk halus menjadi hancur, bersamaan dengan itu kaitan gelang tangan Siti Kalabit lepas dan putrid Siti terbebaskan.


Bekas kampak Syech Achmad yang membuat batu terbelah dua itu. Satunya terpelanting sangat jauh. Dan konon batu tersebut jatuh ketanah jawa, disekitar tempat permandian Dewi Sri dijember (Jawa Timur). Sedang satu bagian yang lain tertinggal dibatui, tepatnya dibendungan Batui. Karena adanya kejadian tersebut maka, danau tersebut dinamakan Ondolu Kinolong. Sedang bekas kampakan Syech pada batu yang tertinggal dibendungan Batui, bentuk permukaanya sangat rata persis seperti habis dibelah dua.

Sejak Syeh mengampak batu yang merupakan istana tempat tinggal para makhluk halus, sejak itu pula, makhluk-makhluk halus penjaga batu menghilang dan tak pernah lagi mengganggu anak manusia yang datang ke Danau Karamat.

*  Tulisan ini disadur langsung dari buku berjudul "cerita rakyat dari kabupaten banggai" yang ditulis oleh Setiyo Utomo dan Rully Sangmerah,
*  Pada naskah aslinya, cerita rakyat ini berjudul Dumpelas Kinolom.

Senin, 01 Februari 2016

Pitutur Asal Mula Pengantaran Tumpe

Oleh : Muslih B. Ading S.Pd

Tumpe adalah telur pertama burung maleo (dalam bahasa batui dikenal dengan manuk mamua) yang mana diamanatkan oleh leluhur bahwa setiap burung maleo bertelur, maka telur pertama burung maleo dihantarkan ke banggai, hal ini dikandung maksud agar raja banggai dapat mengetahui perkembangan rakyatnya yang ada dibatui. sebagaimana cerita legenda masyarakat adat batui yang tetap terpelihara hingga dewasa ini.

Ringkas Cerita

Konon disaat kerajaan banggai baru terbentuk, ada seorang punggawa dari kerajaan dipulau jawa yang menjadi pemimpin dikerajaan banggai yang bernama Adi Cokro yang berdarah jawa kediri yang bermaksud datang keternate dan banggai untuk lebih memperdalam ilmu agama karena ia mendengar ditanah ternate dan batui tersohor dua orang waliul islam bernama syekh Albar diternate dan syekh Jabar di tanah batui, oleh karena pengaruh dialeg masyarakat banggai, nama Adi Cokro kemudian disebut Adi Soko.

Dikisahkan sewaktu menjadi raja, Adi Soko sempat melakukan perjalanan keliling wilayah kerajaan banggai, diantaranya singgah di kerajaan motindok yang berada dibatui. Adi Soko akhirnya menikah dengan Siti Aminah, putri dari raja motindok. perkawinan Adi Soko dengan siti aminah dikaruniai seorang putera bernama abu kasim, setelah menikah dengan putri kerajaan motindok, oleh Adi Soko, Siti Aminah dan putranya abu kasim diboyong kekerajaan banggai.

Setelah beberapa tahun memimpin kerajaan banggai, Adi Soko kemudian kembali kepulau jawa. karena Selain menikah dengan seorang wanita berdarah portugis yang berada diternate bernama Castella yang juga dikarunia seorang putra bernama France Maulana Mandafar, dan menikahi Siti Aminah dari motindok, Adi Soko juga mempunyai istri dan anak dipulau jawa yang diberi nama putri saleh (dijuluki putri selendang). semenjak Adi Soko kembali kepulau jawa, mulai saat itu pula kerajaan banggai kehilangan pemimpin. rakyat kemudian hidup dalam suasana kacau balau seperti anak ayam yang kehilangan induknya,

Singkat cerita, ditengah kebingungan para sesepuh/petinggi kerajaan teringat pada salah seorang anak Adi Soko yang pernah tinggal di banggai bersama ibunya Siti Aminah. sayangnya para petinggi kerajaan tidak tahu lagi dimana rimba siti aminah dan anaknya itu berada. karena sejak ditinggal adi soko ke tanah jawa, siti aminah dan anaknya memilih untuk hidup menyendiri disebuah bukit dipulau banggai yakni Gunung Tatandak.

Konon munculah seorang tua separuh baya memanggil pimpinan petinggi kerajaan bersama para sesepuh dengan maksud memberi petunjuk.

" pergilah ajak putra raja kita (maksudnya adalah Abu Kasim) yang sekarang berada digunung tatandak. perhatikan baik-baik bahwa ia sangat menyukai dan senang bermain gasing, dan bila ia bermain tidak pernah memutar, tetapi selalu memukul gasing lawannya" 

Dan kala itu permainan gasing hanya diperuntukan bagi anak-anak raja dan anak bangsawan. dengan penuh seksama, para petinggi kerajaan banggai langsung mengamati dengan penuh teliti terhadap setiap bocah laki-laki yang mereka temui. dan akhirnya disuatu tempat merekapun menemukan seorang bocah dengan ciri yang pernah dikatakan orang tua paruh baya kepada mereka. sementara tanya jawab berlangsung dengan bocah laki-laki itu, seorang petinggi kerajaan sempat melihat dilengan bocah laki-laki tadi yang tersingkap karena tertiup angin, melingkar sebuah gelang kerajaan. gelang kerajaan seperti itu hanya dapat dimiliki oleh putra mahkota dan ternyata bocah laki-laki itu adalah Abu Kasim, putra Adi Soko yang selama ini menghilang dari kerajaan.

Dengan dikawal oleh beberapa petinggi kerajaan, dan tentara kerajaan, Abu Kasim Kemudian dihantar untuk menemui ibunya guna memohon restu dari bundanya. mendengar anaknya ditawari menjadi raja, siti aminah justru menawarkan kepada abu kasim untuk pergi ketanah jawa untuk pergi mencari ayahnya adi soko. hal ini dikarenakan siti aminah tidak merestui putranya untuk menjadi raja dikerajaan banggai.

Untuk menemui ayahnya di pulau jawa, selain membawa perbekalan, Abu Kasim meminta agar dibuatkan kapal, yang bisa menampung 40 orang, ia juga meminta agar disediakan 40 orang anak bayi yang lengkap dgn ayunan bayinya untuk diikutkan bersamanya dalam pelayarannya ke pulau jawa. Ketika kapal abu kasim sudah berlayar kepulau jawa dan sampai didekat pulau molongkobit, tiba-tiba abu kasim berteriak.

"Aaachh......"teriak abu kasim sembari batotobi (dalam bahasa batui diyakini adalah ungkapan kesedihan kepada leluhur yang berbalut do'a kepada sang pencipta)

Dan anehnya ketika abu kasim berteriak, seketika itu juga 40 bayi yang ada dalam ayunan dikapal abu kasim dengan kekuasaan Allah, berubah menjadi orang dewasa. setelah berlayar berhari-hari, abu kasim dapat sampai dipelabuhan tanah jawa dengan selamat. iya turun dan berjalan menuju kediaman raja, namun sebelum turun dari perahunya, abu kasim mengenakan pakaiannya bersama tingko (gelang kerajaan) dilengan kirinya dan palangit (selendang yang berbelang) bersama keris yang tersisip pada pinggangnya. setibanya dirumah raja, abu kasim disambut dengan baik seraya diajak duduk ditempat peristirahatan. 

Ketika abu kasim sedang dalam percakapan tiba-tiba datanglah seorang wanita cantik bernama putri saleh yang berbusana sangat minim, mendatangi abu kasim, karena wanita yang mendatanginya hanyalah berpakaian sangat minim (selayaknya tradisi berpakaian putri raja-raja jawa pada umumnya dimasa itu), dengan spontan abu kasim menarik selendang yang melingkar dilehernya dan langsung menutupkan selendang itu ketubuh putri saleh. itulah sehingga mengapa puteri saleh dinamakan putri selendang. namun secara bersamaan adi soko sempat melihat kejadian itu, adi soko mengira abu kasim telah bertindak tidak sopan dan berbuat kurang ajar terhadap putrinya. kontan saja adi soko naik pitam dan ingin menyerang abu kasim, tetapi dengan sigapnya pula, abu kasim membela diri dengan sangat refleks abu kasim menarik lengan bajunya, dan ketika itu pula adi soko melihat benda berbentuk gelang yang melingkar dilengan abu kasim, benda itu tak lain adalah gelang kerajaan yang pernah diberikan kepada putra-putranya. ketika itu pula adi soko lantas bertanya kepada abu kasim ;

"siapa sebenarnya kisanak ini?"tanya adi soko
"hamba adalah abu kasim", jawabnya singkat

Mendengar nama abu kasim, adi soko langsung teringat salah seorang anaknya yang ada ditanah sulawesi (dikerajaan banggai). atas peristiwa ini adi soko merasa gembira karena bertemu dengan seorang anaknya yang telah bertahun-tahun ditinggalkannya. sebagai tanda kegembiraan, adi soko menyelenggarakan pesta kenduri sebagai ungkapan rasa syukur atas selamatan dimana ia baru bertemu anaknya. ditengah suasana gembira dan percakapan sedang berlangsung, abu kasim menyampaikan maksudnya.

"adapun kedatangan ini adalah semata-mata untuk menemui ayahanda, sekiranya ayahanda dapat kembali kebanggai untuk memerintah kerajaan"

Adi soko kemudian menawarkan anaknya abu kasim untuk dapat menggantikan posisinya sebagai raja banggai, namun abu kasim tidak bersedia dengan alasan ibunya siti aminah tidak merestui untuk menjadi raja banggai. apalagi abu kasim masih punya saudara yakni mandafar yang lebih berhak untuk menggantikan kedudukan sang ayah. karena abu kasim menolak, adi soko kemudian berpesan kepada abu kasim ;

"jika nanti ananda pulang kebanggai, temuilah kakakmu diternate, namanya mandafar, untuk menggantikan kedudukan ayah dibanggai"

Akhirnya tibalah waktunya abu kasim kembali kebanggai, abu kasim bersama adiknya yang meminta ikut kebanggai dan membawa oleh-oleh dari ayahnya diantaranya sepasang burung maleo yang dulu ketika abu kasim lahir, burung itulah yang dihadiahkan oleh kakeknya raja motindok. oleh-oleh burung maleo itu diberikan adi soko dengan pesan dapat dikembang biakkan dibanggi karena tidak bisa berkembang biak dipulau jawa. sewaktu abu kasim tiba dibanggai bersama adiknya putri salendang, ternyata dibanggai tidak ada lahan yang cocok untuk tempat perkembangbiakan burung maleo tersebut. akhirnya keduanya mufakat supaya membawa burung maleo kembali ke tanah asalanya untuk dikembang biakan disana.

Amanah sang ayah untuk dapat melestarikan burung maleo itu kemudian dilaksanakan dengan baik, karena itu setiap kali burung maleo bertelur, telur pertamanya harus dihantarkan kepada pemiliknya (raja banggai). pengantaran telur pertam burung maleo (tumpe) inilah yang merupakan amanah leluhur batui yang kemudian dinamakan upacara adat pengantaran TUMPE yang dilaksanakan turun temurun hingga saat ini.

Sumber ; -  tulisan Syamsudin Abdul (penilik kebudayaan kec.batui)
               - Setiyo Utomo dan Ruly Sangmerah (dalam buku cerita rakyat kabupaten banggai)
                   - Idat Marida
                   - Baharudin Hi. Saleh
              

Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat

Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...