Pada pertengahan abad ke-16 dikampung
Seseba (salah satu perkampungan lama di Batui sebelum menjadi Batui yang kita
kenal saat ini) yang termasuk wilayah kekuasan kerajaan Banggai hiduplah
seorang pemudah miskin yang kerjanya hanya sebagai pencari rotan.Walau hidup
miskin, tetapi pemuda tersebut mempunyai ilmu mandraguna yang sangat sakti dan
digdaya, pemuda itu bernama Unjok.
Dengan kedigdayaannya, pemuda miskin yang bernama
Unjok itu dapat menjadi panglima perang di kerajaan Banggai (masyarakat
batui menyebutnya pongkeari). Unjok kemudian menjadi sangat terkenal dan
disegani dikerajaan Banggai. Bahkan kerajaan-kerajaan tetangga sangat segan dan
menaruh hormat kepadanya.
Unjok hanyalah seorang pemuda kampung yang lugu
dan miskin. Meski hidup miskin tetapi Unjok selalu menunjukan perangai yang
sangat mengesankan di lingkungan tempat tinggalnya. Unjok di kenal sebagai
pemuda yang sangat jujur dan ringan tangan membantu orang apalagi mereka yang
sedang dalam kesulitan. Bekerja sebagai pencari rotan tidak membuat Unjok
menjadi berkeluh kesah, dengan ikhlas Unjok menerima suratan takdir hidupnya. mulai pagi hingga menjelang malam, waktunya dihabiskan didalam hutan untuk
merotan agar bisa menyambung hidupnya.
Suatu ketika, unjok yang dikenal rajin, jujur dan
sangat santun seperti biasanya, pagi-pagi skali sudah meninggalkan rumah untuk
merotan dihutan sekitar Batui. Hampir sehari penuh Unjok merotan hingga akhirnya
jadi kelelahan. Dia kemudian duduk beristirahat sejenak dibawah pohon yang sangat
rindang, dan sembari memandangi rotan hasil olahannya hari itu.
Hari itu njok
boleh gembira, karena rotan yang diperoleh lumayan banyak. dengan senyum
simpul, unjok bangkit dari istrahatnya untuk segera pulang dan langsung
membereskan semua hasil rotan dan perlengkapan penyikap rotan untuk dibawa pulang.
Usai mengikat rotan, unjok lantas
menaikkan rotan kepundaknya dan bergegas pulang. tapi tiba-tiba, baru saja kaki
unjok akan melangkah, seketika langkahnya harus terhenti karena rotan yang ada
dipundaknya seperti ada yang menarik dari belakang. spontan merasa ada yang
menarik rotannya, unjok lantas menoleh kebelakang. tetapi disana tidak dijumpai
siapa-siapa, karena itu unjok mencoba melangkah lagi. tapi anehnya, ketika
unjok akan mulai melangkah, ia merasakan rotan yang dipikulnya ada lagi yang
menahan dan menarik dari belakang. unjok kemudian menurunkan rotan yang
dipikulnya ketanah selanjutnya memeriksa rotannya, jangan-jangan ada rotan yang
terkait rerumputan. tetapi setelah diperiksa dengan cermat, unjok tidak
menemukan satupun rotan yang terkait direrumputan.
"siapa sesunggunya yang usil, menarik-narik
rotan dari pikulanku. kalau ada yang menarik, kenapa tak nampak seorangpun
disana" gerutu unjok dengan penuh tanya dalam hati.
Disaat fikiran unjok tengah menerawang dan
diliputi tanda tanya, tiba-tiba munculah dua mahluk halus (berwujud
manusia tapi berbadan kerdil). dua mahluk halus yang sebelumnya belum pernah
dilihatnya itu langsung membuka keheningan dengan memberi salam pada unjok
sekaligus memperkenalkan diri mereka. yang satu mengaku bernama piso
bingkung, sedang satunya lagi bernama kula-kula. melihat kehadiran dua mahluk
halus yang berdiri tepat didepannya, unjok secara spontan langsung bertanya
pada kedua mahluk halus tersebut.
"apa maksud dan tujuan saya bekerja?"
tanya unjok sembari menatapi kedua mahluk aneh tersebut.
Mendapat pertanyaan dari unjok, kedua mahluk itu
hanya tersenyum. mereka lalu menjelaskan bahwa sesungguhnya kehadiran mereka
adalah untuk menolong unjok.
"kalau mau menolong, mengapa harus menahan
dan menarik-narik rotan yang sedang saya pikul" tanya unjok kembali.
"karena dengan cara itulah kita kemudian
bisa saling kenal" jawab mahluk aneh itu sekenanya.
Dua mahluk halus itu kemudian memberi alasan
mengapa mereka harus menolong unjok. hal itu karena unjok sangat pantas
menerima pertolongan dan bantuan dari mereka. sebab sejauh ini unjok dikenal
sangat rajin, jujur, dan suka menolong orang yang dalam kesusahan.
"karena kamu suka menolong orang, maka sudah
waktunya giliranmu untuk mendapat balasannya. sekarang kamu boleh minta apa
saja, nanti atas ijin tuhan akan kami kabulkan" ujar piso bingkung dan
kula-kula memberi tawaran kepada unjok.
Mendapat tawaran dari dua mahluk halus yang baru
dikenalnya itu, hati unjok langsung kegirangan. tak lama kemudian keluarlah
permintaan dari mulut unjok kepada dua mahluk halus tersebut.
"permintaan saya hanya satu. berikan ilmu
kelaki-lakian ( bisa jadi pemberani, perkasa, dan kedigdayaan tanpa tanding) " kata
unjok kepada piso bingkung dan kula-kula.
"kalau itu permintaanmu, tentu ilmu tersebut
akan kami berikan. kamu memang pantas untuk memegang ilmu seperti itu"
jawab piso bingkung dan kula-kula.
Dengan ilmu kelaki-lakian yang dimilikinya, maka
ia jadi semakin perkasa. namun walau ia telah memiliki ilmu kelaki-lakian,
tetapi perilakunya tidak pernah berubah. unjok tetap menjadi pemuda yang jujur
dan rendah hati, bahkan semakin gencar menolong orang yang ditimpa kesusahan.
hinggga pada suatu ketika, diwilayah batui diadakan pengumuman oleh petinggi
kerajaan banggai untuk mencari pemuda-pemuda pemberani dan digdaya untuk
dijadikan pasukan perang yang akan dikirim ke ternate dalam misi pembebasan raja
banggai yang sudah sekian tahun ditawan kerajaan ternate. Raja banggai
dipenjara oleh raja ternate karena tidak membayar upeti kepada raja ternate. tetapi sang raja punya alasan kuat hingga tidak membayar upeti kepada raja
ternate. raja banggai menilai upeti yang diminta kerajaan ternate terlalu
besar, hingga tidak mampu dijangkau rakyatnya.
Selama ditahan diternate dan ditempatkan dalam
penjara yang berada dibawah kolong istana kerajaan ternate, tepat dibawah
tempat pembuangan air. tempat yang sangat lembab, ditambah lagi dengan masa
penahanan yang cukup lama, membuat sekujur tubuh sang raja ditumbuhi lumut.
upaya pembebasan raja banggai terus diupayakan petinggi kerajaan. Sementara itu, dibatui dan
seluruh wilayah kerajaan lainnya, para pemuda datang berduyun-duyun untuk menjadi
pasukan perang kerajaan. unjok pun ikut mendaftar
dengan harapan dapat diterima menjadi bagian dari pasukan kerajaan. namun
ternyata kehadiran unjok hanya dipandang sebelah mata oleh petinggi kerajaan
dengan menolak keinginannya. hanya didorong oleh rasa cintanya yang sangat
tulus kepada raja yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga untuk rakyatnya
membuat unjok terus berupaya agar dapat ikut keternate untuk membebaskan sang
raja.
Tiba saatnya pemberangkatan pasukan keternate,
unjok yang tidak terpilih, tetap datang kekapal yang akan mengangkut pasukan
(pongkeari) dari batui ke ternate. niat unjok sudah bulat, walau hanya dibolehkan ikut sebagai anak buah kapal yang bertugas merimas
rembesan air laut dari dalam lambung kapal (dalam bahasa batui disebut Tolo
limas duangan). untuk sekedar berupaya agar bisa naik kekapal untuk sampai
keternate.
Beberapa hari dalam pelayaran dari banggai menuju
ternate, ternyata semua kapal dari kerajaan banggai dapat medarat dipantai
ternate dengan selamat. setelah sampai, panglima perang (tanaas) dari kerajaan
banggai mengutus seorang kurir untuk menemukan raja ternate guna menyampaikan
pesan dari kerajaan banggai. tuntutan kerajaan bangaai intinya meminta agar
raja mereka segera dibebaskan. jika tidak dibebaskan, terpaksa kerajaan ternate
akan diserang. itulah pesan dari tanaas banggai yang dibawa oleh kurir.
Mendapat ancaman dari panglima perang kerajaan
banggai lewat kurir, raja ternate terlihat tak gentar, dan justru hanya tertawa
terbahak-bahak. dan kemudian raja ternate memerintahkan kurir dari kerajaan
banggai untuk menyampaikan pesan balasan darinya bahwa ia akan membebaskan raja
banggai dengan satu sarat yaitu apabila pasukan kerajaan banggai bisa
mengalahkan tadulako (panglima perang kerajaan ternate) saat syarat itu
disampaikan kepada panglima perang banggai, semua petinggi dari kerajaan
banggai langsung menjadi ciut nyalinya karena panglima perang ternate bernama
tadulako itu sangatlah terkenal sakti mandraguna. melihat tidak ada satupun
yang berani menantang tadulako, unjok lalu menawarkan diri kepada tanas agar
diperkenankan untuk menantang tadulako. keberanian unjok untuk menantang
tadulako akhirnya membuat tanaas harus mengutus kurir lagi kekereajaan ternate
untuk menyampaikan pesan dari kerajaan banggai bahwa tadulako akan ditantang
oleh pemuda dari batui bernama unjok.
Kedua belah pihak kemudian melakukan pertemuan
untuk mengatur tempat dan hari pertarungan. dan pertarungan disepakati
dilakukan keesokan harinya. satu hari sebelum bertarung, unjok mendatangi
tanaas (panglima perang) kerajaan banggai untuk meminta agar nanti malam jangan
tidur ditempatnya.
"tempat tidur tanaas malam ini akan saya
pakai" kata unjok kepada tanaas.
Saat malam tiba, unjok masuk kekamar tanaas.
disana unjok tidak tidur, tetapi hanya bersemedi dan berdo'a meminta kepada
yang maha kuasa, agar besok hari dapat diberikan kekuatan agar mampu
mengalahkan tadulako, sehingga bisa membebaskan sang raja yang sudah sangat
menderita. ketika tiba hari pertarungan, meski hari masih pagi, tetapi seluruh
isi kerajaan ternate sudah nampak sibuk untuk dapat menyaksikan pertarungan
antara tadulako mereka yang digdaya dan perkasa dengan seorang pedekar muda
bernama unjok dari kerajaan banggai.
Sebelum duel dimulai, unjok memerintahkan tanaas
agar semua perahu perang dari kerajaan banggai dijajar ditepi pantai dekat
tempat pertarungan.
"deretkan semua kapal dari kerajaan banggai
dipinggir pantai. jangan lupa letakkan kapal dari batui diposisi paling
ujung" perintah unjok kepada tanaas dan para juragan kapal.
Ketika gong pertandingan ditabuh, unjok langsung
naik keatas kapal. disana unjok duduk tafakur dan berdo'a. unjok yang mempunyai
ilmu kelaki-lakian langsung meloncat dan terbang keatas kapal. dengan sangat
ringannya unjok dapat terbang dari tiang kapal yang satu kekapal yang lain.
tiba dikapal paling ujung yang berasal dari batui, bagai seekor burung unjok
dapat terbang menari-nari diudara. sementara itu, tadulako ternate yang perkasa
dan digdaya itu hanya dapat terpaku melihat kehebatan unjok yang bisa
terbang.
Dengan saktinya, unjok terbang keatas dahan
kelapa, sedangkan tadulako ternate tetap bersiaga dengan senjatanya menunggu
unjok dibawah pohon. dan anehnya, ketika unjok terbang keatas pohon dan menebas
daun-daun kelapa, ternyata tebasan daun kelapa itu dapat berubah menjadi
anak-anak panah dan lembing yang menghujani pasukan perang ternate yang ada
dibawahnya. mendapat serangan yang aneh, dahsyat dan mematikan, membuat pasukan
perang ternate jadi kocar kacir. tadulako telah dibuat kaget dan ikut lari
pontang panting untuk mencari selamat. melihat musuhnya berantakan, unjok
lantas berteriak meminta agar raja banggai segera dibebaskan.
" sekarang juga saya minta raja banggai
untuk dibebaskan. bila tidak, semua yang hidup dibumi ternate ini akan saya
lumatkan. yang akan saya tinggalkan hidup dan berjalan hanyalah ayam"
teriak unjok sambil terbang memainkan pedangnya.
Melihat kesaktian Unjok,Raja ternate hanya bisa
terpanah dan terkagum-kagum. Sementara tadulako yang nyalinya sudah menciut
langsung mengangkat bendera putih, petanda menyerah kalah.Tidak lama kemudian raja
Ternate memerintahkan pasukannya untuk membebaskan raja Banggai. Setelah di
bebaskan, sekujur tubuh raja yang telah ditumbuhi lumut langsung dibersihkan dan
kemudian dibawah pulang ke Banggai.
Tiba di Banggai, raja tinggal hanya beberapa hari
di istana kerajaan banggai. Sedangkan Unjok yang sempat di angkat menjadi
panglima perang kerajaan tetap memilih pulang ke Batui dari pada tinggal di
istana yang ada di Banggai.Tindakan sang raja yang memilih tinggal di Batui adalah
ungkapan rasa terimakasihnya kepada Unjok yang telah membebaskan dirinya dari
penjara Ternate. Namun ternyata tindakan raja itu menimbulkan fitnah dari sebagian petinggi kerajaan yang mengatakan bahwa kerajaan Banggai sudah
tenggelam yang tertinggal saat ini hanyalah kerajaan Batui karena raja Banggai
di nilai sudah memindahkan istananya ke Batui.
Berpangkal dari fitnah tersebut, kemudian para petinggi kerajaan banggai dari berbagai wilayah di Batui berkumpul sekaligus
menyiapkan pasukan perang untuk menyerang kerajaan Batui. Penyerangan terhadap
Batui yang akan di lakukan kerajaan Banggai alasannya untuk memberikan
pelajaran kepada Batui.
Namun sayangnya segala upaya penyerangan yang
dilancarkan pasukan kerajaan Banggai tidak dapat memasuki wilayah Batui karena terhalang air sungai yang sangat besar dan deras keadaan itu di manfaatkan
Unjok untuk menjelaskan kepada pasukan kerajaan Banggai duduk perkara yang
sebenarnya. Sayangnya pasukan kerajaan Banggai tidak mau peduli lagi hingga
pertempuranpun tidak bisa terelakkan lagi. Sementara itu pasukan Batui yang di
pimpin langsung oleh Pongkeari Unjok mampu dengan mudah memukul mundur pasukan
kerajaan Banggai dengan kesaktian yang dimilikinya
Sayangnya meski Unjok sudah melakakukan yang
terbaik bagi kerajaan Banggai dan Batui, ternyata hal itu dipandang lain oleh
Bosanyo(camat dimasa kini). Dimata Bosanyo Batui, Unjok bukanlah apa-apa, hingga
akhirnya Bosanyo Batui membuat fitnah dan mempermalukan Unjok di hadapan
rakyatnya dengan mengatakan:
"Jangan hanya bakinya yang mau di alas merah
sementara musuh hanya dibiarkan. Itu sama sepertinya Unjok hanya ingin kekuasaan
dan peghormatan sedangkan untuk melawan musuh tidak mampu berbuat
apa-apa", fitnah Bosanyo di hadapan masyarakat Batui.
Merasa telah dipermalukan didepan masyarakatnya
sendiri, Unjok merasa sangat kecewa dan karna tidak mampu menanggung
malu, Unjokpun mengakhiri hidupnya dengan memotong dirinya sendiri dengan
menggunakan pedangnya. mendapati Unjok mati bunuh diri, rakyat Batui jadi sangat
bersedih. Mereka tau apa yang menyebabkan unjok memilih untuk mengahiri hidupnya dengan jalan bunuh diri. Geram dengan
fitnah yang telah merenggut nyawa pongkeari unjok, tanpa di komandu, rakyat batui
langsung mencari Bosanyo Batui yang telah memfinah dan maempermalukan unjok
yang di kenal rakyat sebagai pribadi yang jujur, adil, dan suka menolong.
Setelah berhasil menangkap Bosanyo Batui, hari itu
juga bosanyo Batui sinasap ohupnyo (dikupas wajahnya) dengan menggunakan parangnya
sendiri hingga tewas. Tindakan rakyat Batui itu merupakan balasan
terhadap bosanyo yang telah memfitnah orang yang sangat mereka cintai. Setelah
Unjok mangkat, akhirnya raja Banggai kembali keistananya dibanggai, dan sejak
itulah kerajaan Banggai kembali menjadi normal dan Batui tetap menjadi bagian
yang tidak bisa terpisahkan dari sejarah ditegakkannya kehormatan dan harga
dirih kerajaan Banggai.
* Tulisan ini disadur langsung dari buku berjudul
"cerita rakyat dari kabupaten banggai" yang ditulis oleh Setiyo Utomo
dan Rully Sangmerah,
* Pada naskah aslinya, cerita rakyat ini berjudul pendekar unjok dari batui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar