Sabtu, 30 Januari 2016
Sepenggal Pengalaman Fasilitasi Siklus Masyarakat Di Wongkaditi Barat
OPERA SABUN CALEG JELANG PEMILU 2009
Oleh : Rahmad Abd. Rahman
Kamis, 26 Februari 2009
(Sebuah tinjauan deskriptif terhadap kecenderungan program partai politik dan calon legislatif menjelang pemilu legislatif 9 april 2009)
Selama yang kita coblos masih tetap nomor urut dan nama,BUKAN apa yang telah dan akan mereka kerjakanuntuk kepentingan rakyat kecil makaYakinlah bahwa kita masih akan tetap tertipu oleh apa yang tampak di hadapan kita.BASRI AMIN(sosiolog,pengamat politik lokal,dan budayawan)
Ditengah-tengah kondisi bangsa yang semakin melemah_babak belur_ di bawah tekanan rezim korporasi internasional dan kekuatan modal dunia berbentuk lembaga-lembaga Donor Internasional seperti IMF(internasional monetering fount), Word Bank(bank dunia),WTO(word train organitation), dan CGI(control gaferment internasiona) yang didalangi oleh negara-negara G8 antara lain amerika,jerman,inggris,prancis,rusia,cina,dan jepang dewasa ini semakin leluasa menyusup kesemua organ fital bangsa ini melalui lembanga-lembaga pendidikan,industri/pertambangan,dan bahkan di tubuh BUMN sendiri yang seharusnya menjadi tiang penyangga dalam menjaga kekuatan kestabilan dan kemandirian ekonomi nasional ternnyata sama sekali tidak menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kita yang relevan dengan perekonomian nasional.
Kita bisa melihat bagaimana dunia pendidikan kini mulai suram dengan diberlakukannya Undang-Undang BHP_Badan Hukum Pendidikan_sebagai bentuk prifatisasi disektor Pendidikan Nasional. Bagaimana kemudian BUMN-BUMN kita kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan korporasi asing dalam persoalan hak pengelolaan sumber daya alam produktif di negeri ini yang diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan disektor industri dan pertambangan yang lebih berpihak kepada modal asing.Belum lagi kalau kita melihat nasib petani dan nelayan yang semakin tidak jelas kerena tekanan komoditi inpor yang semakin marak beredar dipasar-pasar taradisonal.
Dalam situasi ekonomi politik sepertiini tentunya akan mengakibatkan kesimpang-siuran yang begitu dahsyat diberbagai aspek kehibupan berbangsa dan bernegara_dari pusat sampai kedaerah,Kenyataan ini menjadi semakin memilukan ketika hari ini setelah melewati gelombang demi gelombang gerak sejarah kebangkitan dan keruntuhan, Tokoh-tokoh pembesar bangsa ini yang ditangan mereka dititipkan amanah dan harapan rakyat kecil malah menjadi pilar kedua dari korporasi internasional yang menindas,menjadi sebuah kekuatan politik yang melegitimasi dikeluarkannya kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhaap kepentingan rakyat banyak,Mereka menjelma menjadi ratu adil di berbagai daerah potensial sumber daya alam sembari mendirikan perusahaan-perusahaan korporasi raksasa nasional di tingakat lokal dengan dukungan partai-partai besar yang mendonimasi panggung politik local(georga junus aditjondro),Sebuah tatanan kehidupan berbangsa yang sangat naif ketika dipersandingkan dengan cita-cita luhur bangsa kita yang termaktub dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar Republik Indonesia_yang sampai saat ini masih belum sanggup untuk kita gapai,kalau belum bisa disebut tidak akan pernah tercapai.
Mengamati relasi strutural antara Hegemoni Modal,Kebijakan Public,Politic Birokrasi dan Politic Praktis di level Nasional dan Ranah Politik lokal dalam kaitannya dengan pencapaian cita-cita luhur bangsa ini yang baru bisa disentuh apabila ada keseriusan antara pemerintah,dan partai politik baik ditingkat nasional atau dilevel daerah untuk benar-benar khusu’dalam mengkonsentrasikan Energi dan fikirannya untuk bisa mengarahkan kebijakan dan aktifitas partai menyentuh dan mengakar sampai ke Pos-Pos Ril Kerakyatan_petani,buruh,nelayan,pedagang kaki lima,dan kaum miskin kota_bagaimana mambentuk karakter dan semangat berkarya pada mereka?bagaimana memberdayakan mereka?bagaimana memberikan alternatif usahayang sesuai dengan keterbatasan pengetahuan dan skill yang mereka miliki?bagaimana caranya untuk dapat menyediakan alat-alat produksi sampai pada penyediaan pasar untuk komoditi hasil produksi parapetani dan nelayan agar mereka tidak terus menerus dikuras oleh para tengkulak dan pemilik alat-alat produksi?bagaimana agar bisa menjaga hak-hak mereka yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar negara kita yaitu hak untuk hidup,beragama,berpenapat,dan hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka?bagaimana mengadakan sarana dan prasarana umum yang sangat dibutuhkan masyarakat seperti Bank,pasar,kantor pos,sekolah dari tingkat SD/SMP/SMA sampai pada perguruan tinggi,rumah sakit,pembangunan jembatan,irigasi dan masih banyak lagi rentetan pertanyaan yang seharusnya dijadikan rujukan para wakil rakyat kita dalam nerancang dan merumuskan sebuah kebijakan,pertanyaan seperti ini pula yang seharusnya dijadikan rujukan paling mendasar oleh setiap partai poitik dalam merumuskan program-program strategisnya,karena padadasarnya untuk membentuk pola pemerintahan yang revolusioner tentunya harus didukung oleh infrastruktur dan suprastruktur politik yang revolusioner pula.(Marx)Berdasarkan kondisi ril di atas,Kabupaten Banggai sebagai salah satu kabupaten di Sulawesi tengah yang terletak dibagian pantai timur Pulau Sulawesi dengan ibukota Luwuk yangsecara geografis terletak pada posisi 0° 30'-02° 20' LS dan 122° 10' - 124° 20' BT. dengan batas wilayah sebelah utara Teluk Tomini, sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Poso, sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tolo dan sebelah timur berbatasan dengan lautBanda.(http://www.ptbss.com/ss2.ht)Dengan jumlah penduduk sekitar 305897 jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,93%.(data statistik tahun 2008)akan sangat rentan terkena implikasi buruk dari kondisi sosial-politik nasional yang timpang seperti disebutkan di atas,apalagi kalau kita kaitkan dengan adanya 4 faktor yang sangat berpenaruh terhadap kondisi ekonomi-politik di kabupaten banggai,yakni:
(a) dominasi partai-partaibesardan satelit-satelitnya diihampir semua kecamatan di kabupaten banggai.
(b) ekspansi modal dari jakarta dan mancanegara untuk mengeksploitasi sumber-sumber daya alam di daerah ini.
(c) dominasikorporasi-korporasi milik keluarga dan orang-orang besar terpandang yang dekat dengan tokoh-tokoh politik lokal dan nasional di daerah ini.
(d) masi kentalnya adat dan budaya dengan posisi kelembagaanya yang lemah sehingga terkadang mudah ditunggangi kepentingan politik penguasa.
Berangkat dari kehawatiran di atas, ingatan saya kemudian tertuju pada dasa warsa sekitar tahun 1974,ketika itu kabupaten banggai menjadi satu dari 25 kabupaten yang menerima penghargaan parasamya purnakarya nugraha dari pemerintah indonesia karena dianggap berprestasi dalam menyumbangkan 50% iuran pembangunan daerah(ipeda)dari asil pangan,pernah menjadi penghasil beras nomor 2 setelah kabupaten donggala pada sekitar tahun 1980-an,(http://www.ptbss.com/ss2.h)Bahkan diundang oleh pemerintah indonesia untuk memperkenalkan adat dan budaya daerah ditaman mini indonesia indah sekitar tahun 90-an,ditetapkan menjadi kawasan pengembangan ekonomi terpadu(KAPET)batui(idem)dan masih banyak lagi prestasi-prestasi yang benimbulkan kebanggaan bagi masyarakat bangai tentunya.lalu pada suatu ketika saya kemudian bertanya pada diri sendiri.....!
kemanakah gerangan perginya semua itu?kemanakah perginya semua kebangaan itu?
sementara itu,seiring dengan gerak waktu,wabah korupsi menimpa para pejabat dipemerintahan kitapadasekitar tahun 2005,pembebasan tanah dengan menghalalkan segara cara dilakukan untuk kepentingan industri dan pertambangan merajalela kesemua penjuruh kecamatan,konflik-konflik antar golongan akibat kepentingan politik kemudian menimpah watak dan karakter masyarakat kita hari ini,bisakah kita bangga dengan semua ini?Beberapa saat lagi kancah politik lokal kembali diwarnai satu dari sekian banyak resesi pesta demokrasi di bangsa ini yang lahir dari pengaruh besar gagasan pemikiran MONTESQUI. saat-saatyang sangat dinantikan oleh mereka yang dekat ditelinga kita dengan label kehormatan_CALEG_calon legislatif dan partai yang mengusungnya _.secara serentak di seluruh Indonesia akan diadakan pemilu legislatif tepat pada tanggal 9 april 2009.
Inilah masa dimana suara rakyat akan kembali berharga,suara petani dan buruh bak bongkahanemas yang diperebutkan ditambang demokrasi.masa dimana suara nelayan,pedagang kaki lima dan kaum miskin laksana butiran mutiara yang diperebutkan walau berada jauh di dasar lautan kesengsaraan dan himpitan ekonomi yang menyiksa.dan saat dimana sebelum suara rakyat kecilmasuk kesebuah box berukuran sedang yang kita sebut kotak suara,akan sangan sulit membedakan mana cawan yang berisikan racun dan mana yang berisikan madu, masa dimana mahluk penghisap darah seperti drakulapun akan tampak seperti sosok manusia suci yang diutus tuhan untuk membawa kabar gembira bagi semua umat,semakin sulit bagi kita membedakan mana suara lantang yang menipu dan mana damai bisu yang penuh gerakan nyata penuh keseriusan dan ketawadduan.naudzubillahsumma naudzubilliah,,,.....!!!!
Sebagai bagian dari wilayah integrasi politik negara kesatuan republik indonesia_NKRI_(bukannegara kaplingan rezim internasional ataupun negara kuli republik indonesia yang terkadang cocok dikaitkan dengan kondisi NKRI dewasa ini)sekali lagi bahwa sebagai bagian dari negara kesatuan republik indonesia,bumi kabupaten banggai tentunya tak pelak pula dari hingar-bingar ramainya aktifitas partai politik dan CALEG yang tampil dipentas kompetisi politik lokal dalam pemperebutkan kursi di dewan masa periode 2009-2014 nanti,sebuah Bergaining Position yang sangat strategis menuju kepercaturan politik nasional.
Namun demikian seiring dengan kondisi sosio-politik di atas,kita tentunya memiliki paradigma yang berbeda-beda dalam merespon setiap gejala sosial yang nampak.beberpa kecenderungan partai politik dan CALEGnya dalam meraih simpati masa melalui program-program yang tampak jelas(coperveck)maupun sentuhan-sentuhan hegemonik yang bersifat tidak langsung dan tersembunyi(under coperveck)turut mewarnai dan mengisi setiap sendi kehidupan masyarakat kabupaten banggai dewasa ini.
Maraknya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan bersifat partisan dan party yang menjadi trend hampir semua aktifitas kegiatan para CALEG di daerah ini misalnya; cara meraih simpati masa seperti ini ternyata dipandang sangat peroduktif sebagaitaktik sosialisasi figur dan porpaganda partai dibasis-basis masyarakat(kecamatan dan desa).berbagai kegiatan seni dan olah-raga seperti restival band,panggung hiburan,Pertandingan sepak bola, dan futsalpun ditawarkan kepada para pemuda ditingkat desa dan kecamatan untuk diselenggarakan dengan dana yang sudah disiapkan oleh partai politik dan CALEGnya,gelar spanduk dan baliho ramai membanjiri setiap sudut dimana kegiatan itu dilaksanakan.
Sungguh suatu pemandangan yang indah namun kontra produktif dengan kondisi sisial,politik dan ekonomi masyarakat kita yang masih sangat memerlukan perhatian serius semua pihak,tokoh-tokoh partai politik,mahasiswa,dan pemerintah daerah pada khususnya.banyaknya figur yang mendaftarkan diri sebagai CALEG dengan latar belakang yang beragam_tokoh intektual,para profesinal,pengusaha,dan mungkin ada juga dari kalangan mahasiswa yang kegenitan_semakin membuat bingung masyarakat kita hari ini,ditambah lagi dengan minimnya pendidikan politik ditingkat grass rooth(akar rumput atau tingkat bawah) mengakibatkan masyarakat mudah terbuai dengan janji-janji manis dan mudah pula terjebak dengan konspirasi politik lokal yang tak jarangmengarah pada konflik-konflik ekonomi politik berbasis kelas yang bisa saja ditranspormasikan menjadi konflik antar golongan,keluarga dan yang paling menakutkan kalau ia sampai pada apa yang sering disebutkan dalam study militerisme yaitu konflik komunal atau sektarian.(wacana negeri tentara)
Sementara itu nun jauh disana,dibawah sengat panas mentari dan tubuh yang berlumur lumpur,bersemayam harap para petani untuk mendapatkan pupuk dengan harga tejangkau, Menggelinding kegelisahan akan hasil penen yang sudah pasti mines karena biaya penggarapan dan produksi yang menjerat leher mereka,disudut bumi yang lain,jauh ditengah samudra kehidupan penuh tirani duduk seorang nelayan diatas sampan kecilnya penuh tanya kapan penderitaan hidup akan berakhir,gunung-gunung diratakan,hutan digunduli,dan pemukiman warga terancam musnah bersama semua kenangan kolektif para moyang digusur atas nama pembangunan,pembebasan lahan rakyat merajalela demi kepentingan ekspansi,eksplorasi dan eksploitasi perusahaan-perusahaan asing.
Lalu kemana perginya semboyanIheje Mule’ Ipianje Mule’kalau tidak ada satupun induvidu di tanah ini yang memahaminya sebagai sebuah tekad bahwa kitalah yang akan menyelamatkan masyarakat dan daerah kita,lalu kemana perginya ungkapan Monsu’ani Tano,kalau dimasa yang akan datang tak ada lagi tanah yang bisa ditanami kerena telah ditumbuhi gegung-gedung bertingkat dan industri-industri pertambangan?
Namun demikian terlepas dari semua kondisi kongkrit di atas, penulis masih tetap mengakui bahwa ada beberapa partai dan CALEG yang masih memiliki loyalitas dan integritas yang cukup dalam merespon apa yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat kabupaten banggai hari ini walaupun indikator keseriusan dan keikhlasan baru bisa diukur dengan apa yangmenjadi gerak diri dan fikir ketika mereka duduk dikursi kekuasaan nantinya,Kita tunggu saja...!!
“Dengan cinta dan keras kepala......,kabarkanlah kebenaran kepada semua mereka yang tak jelas mendengar.!!!bangkitlah wahaikaum muda NAHDLATUL ULAMA,,,,,,,,,,!!!!!(putra petani)
Kabupaten Banggai Dibawah Cengkraman Industrialisasi
(Menyikapi pengaruh ekspansi industri di kabupaten banggai)
Oleh : Rahmad Samadi
Menyelami kekilas sejarah bangsa-bangsa di dunia sepertinya tidak cukup untuk membuka lebar-lebar mata dan fikiran para kaum muda negeri ini bahwa setiap konflik yang terjadi antar negara didunia ini ataupun konflik yang terjadi didalam satu negara terindikasi tidak pernah terlepas dari konflik ekonomi yang ditunggangi oleh kepentingan politik. Perang amerika-unisofyet, amerika-afganistan dan infasi yang dilakukan amerika terhadap irak merupakan bukti nyata bahwa rakyat menjadi korban keganasan konflik yang didasari oleh kepentingan ekonomi dan politik. Dalam setiap konflik dan peperangan yang ia lahirkan pasti selalu rakyat dan masyarakat sipil yang menjadi korban. Bukan para penguasa dan bukan juga negara dan steep aparatusnya. Pemberontakan yang berbau revolusi yang terjadi dinegara-negara eropa dan amerikapun tak ayal dari pengaruh ekonomi/politik sehingga membangkitkan semangat revolusi kelompok-kelompok tertentu yang kemudian bergerak bersama rakyat untuk melakukan pemberontakan terhadap rezim yang berkuasa.Meski demikian tetap saja kebanyakan korbannya rakyat biasa yang dijadikan pion-pion yang siap mati demi melindungi raja dan ratunya.Konflik yang terjadi diberbagai daerah di indonesia seperti yang terjadi di AMBON,ACEH,DAN POSO adalah contoh yang paling jelas mendeskripsikan konflik-konflik yang sengaja diciptakan demi kepentingan ekonomi politik melalui jalur-jalur ekspansi industri sebagai modus operandi baru yang diterapkan oleh negara-negara kapitalis seperti amerika dengan anderboownnya yaitu IMF,WTO,CGI,WORLD BANK dan kelompok ILUMINATI yang tak pernah menginginkan perdamain didunia ini telah menseting konflik demi konflik dengan sistematik, terstruktur danterorganisir dengan begitu apiknya sehingga secara kasat mata kelihatannya konflik yang terjadi adalah murni konflik sosio-kultur atau konflik agama padahal konflik tersebut sengaja dilahirkan untuk mengalihkan perhatian pemerintah dan masyarakat tentang rencana membangun industri-industri besar didaerah tersebut.
Rakyat dipropokasi untuk saling membunuh sehingga lahirlah pertikaian, sementara pemerintah sibuk meredam konflik dan mencegah pertikaian, disisi lain sistem birokrasi pemerintahan mengalami lumpuh total kerena terjadi pembakaran gedung-gedung perkantoran dimana-mana. Dsinilah para investor masuk perlahan-lahan mendirikanindustri ditempat-tempat strategis dan luput dari perhatian kita semua. Sunguh ni merupakan suatu kejahatan yang terorganisir sehingga kembali dan kembali rakyat yang tak tahu apa-apa menjadi pernak-pernik penghias konflik demi kepentingan kelompok dan golongan tertentu.
Berdasarkan napak tilas dan deskripsi diatas, sepertinya RAKYAT dengan kebodohannya yang dipelihara oleh negara dengan mensuastanisasikan dan mengkomersialisasikan instansi/lembaga-lembaga pendidikan sehingga orang miskin sulit memper oleh pendidikan karena biyayanyayang mahal dan menjarat leher rakyat ( masyarakat belum tercerahkan tentang dampak industrialisasi terhadap lingkungan dan pengaruh terhadap struktur sosial,budaya yang membentuk trasisi dalam masyarakat ), ketidak berdayanya karena ia selalu diperhadapkan dengan persoalan tuntutan hidup yang semakin menyulitkan dan memposisikan pada posisi yang terjepit (biaya beli tanah per-meter ditawarkan dengan harga yang tinggi oleh pihak perusahaan .sehingga masyarakat tergiur), ketundukanya karena bertahun-tahun wataknya dihegemoni oleh watak dan karakter ORDE BARU yang otoriter (membuat rakyat takut untuk menentang kebijakan pemerintah yang keberpihakannya sama sekalitidak kepada rakyat, seperti perpes 36 tahun 2005 tentang (hak atas tanah yang memaksa rakyat untuk menjual tanahnya kepada perusahaan yang telah diberi izin oleh pemerintah setempat). Kesemuanya seolah dijadikan momen atau alat untuk membodohi dan memperalat mereka demi kepentingan ekspansi,ekspoitasi dan akumulasi sumberdaya alam kabupaten banggai secara besar-besaran oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Kabupeten banggai sebagai daerah yang berada disulawesi tengah, telah berhasil menarik perhatian sejumlah pengusaha minyakbertaraf internasional. Dunia internasional telahmenjatuhkan bidiknya pada sebuah daerah yang hingga saat ini masi sedang membangun.
Kabupaten banggai memang memiliki kandungan MIGAS seperti sangat terkenal adalah lapangan minyak sinoro (terletak didesasinorang kec.batui) dan lapangan minyak donggi (terletak didesa dongin kec.toili).Ketersediaan MIGAS tersebut kemudian mengundang perhatian perusahaan-perusahaan minyak asing seperti METCO dan EKSPAN TOMORI, yang ternyata kedua-duanya adalah perusahaan milik amerika serikat. Apalagidengan rencana pemerintah daerah untuk mendirikan perusahaan mentanol di kec. Kintom dan membangun pelabuhan nasional dan jalur axport-import hasil industri didesa tangkian.Bila dilihat secara langsung, kondisi tersebut memang cukup membanggakan. Disamping daerah yang menjadi “primadona dunia” juga pembangunan pelabuhan bertaraf internasionelakan memberikan dampak secara ekonomis lebih luas.Namun tidak berarti sederet keberhasilan tersebut kemudia tidak menyisahkan masalah.
Bila dilakukan analisis lebih mendalam tentang keterlibatan perusahaan-perusahaan internasional dan juga kebijakan lain yang bersifat jalinan kerja sama antara negara, makaakan ditemukan beberapa hal penting yang justru menjadi sumber masalah bagi negara-negara dunia ketiga.Sebab, sadar maupun tidak, kemajuan tersebut akan semakin memperluas kemungkinan pembelian tanah rakyak secara besar-basaran oleh pihak rerusahaan dengan dukungan dan legitimasi dari PEMDA setempat sehingga masyarakat desa akan tersingkir dari tanah moyangnya kerena tanah telah di kapling oleh perusahaan dan pemerintah daerah dan tidak menutup kemungkinan terburukpun akan muncul yaitu konflik kepemilikan tanah.
Ditinjau dari konsep ekonomi pembangunan memang masuknya indutrialisasi agak sedikit membawa angain segar bagi pembanguna infra-struktur daerahdan menunjang ke suburanperekonomian daerah dengan meningkatnya pendapatan kapital dan menambah pendapatan asli daerah (PAD), di sisi lain pertumbuhan industri disuatu daerah juga dapat mengurangi tingkat pengangguran di deerah tersebut. Namun satu hal yang tidak dapat di nafikan adalah bahwa tumbuh pesatnya industrialisasi yang selalu mengarah pada modernisasi juga akan membawa dampak negatif antara lain dapat di sebutkan sabagai berikut :
• Peralihan cara hidup masyarakat, dari masyarakat agraris kemasyarakat industri yangakan mengakibatkan pergeseran budaya dan tradisi masyarakat.
• Mengakibatkan kerusakan lingkungan dan polusi dimana-mana yang dapat membahayakan kehidupan manusia sebagai buah beracun dari pengeskpolitasi alam secarabesar-besaran dan tanpa henti.
• Dapat mengakibatkan gempa dengan skala besar karena terjadi patahan-patahan dan pergeseran lempeng bumi, sementara minyak bumi yang terdapat disela-sela karang,batuan dan kerikil yang ada diperut bumi berfungsi sebagai pelumas untuk mencega getaran gempa dan gelombang tsunami yang timbul dari pergeseran dan pertemuan lempeng bumi telah habis terkuras perusahaan asing.
• Masyarakat semakain teropsesi untuk menjadi pekerjaan diperusahaan dan industri yang menyediakan lapangan kerja dengan meninggalkan cara hidup bertani,berkebun dan nelayan karena dianggap ketinggalan jaman atau bahasa trendnya tidak ngeceng, padahal cara hidup bertani, berkebun dan nelayan adalah ciri khas bangsa kita sebagai negara maritim dan agraris.
• Memicu berdirinya diskotik-diskotik dan warung remang-remang disekitar perusahaan dan idustri sebagai tempat hiburan dan bersenang-senang untuk pelepas lelah para pekerja industri dan perusahaan yang akan mengakibatkan degradasi moral dan pengikisan nilai dan etika islam dikalangan remaja dan pemuda republik ini.
Sebenarnya kalau pemerintah mau berfikir fair-play dan menunjukan keberpihakan kesejahteraan rakyatnya, ditinjau dari kajian agraria sesuai data daerah tahun 2003, kabupaten banggai cukup sejahtera. Potensi sumbar daya yang terkandung dalam bumi kabupatan banggai dapat memenuhi kebutuhan ekonomi 284.275 jiwa penduduk daerah itu.Pada tahun 2007, sejumlah potensi bidang pertanian seperti produksi padi, jagung, kakao, kelapa, kelaoa sawit maupun sektor perikanan mestinya dapat memberikan kontribusi yang jelas bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pada kenyataanya, sektor-sektor tersebut belum papat memberikan dampak secara ekonomis dalam perjalanan kesmasyarakatan. Sektor pertaian sebagai sektor yang sangat dominan di kabupaten banggai, atau sebanyak 58,35% dari luas wiaya kabupaten banggai tidak memberikan manfaat yang lebih berarti, (www.sulteng.go.id) pengaruh yang sangaat dominan adalah berkisar pada permasalahan agraria (hak atas tanah).Melihat realita yang terjadi di kalangan masyarakat daerah kabupatan banggai, di mana talah terjadi garakan-garakan pembebasan tanah yang di lakukan pihak-pihakperusahaan dengan dukungan pemerintah setampat. Separti yang terjadi di Kec.Batui, Toili, desa tangkian dan beberapa desa di kecamatan kintom. Maka suda saatnya kita memberi pemahaman tarhadap masyaraka dankeluarga kita bahwa menjual tanah hari ini sama halnya samal halnya dengan mengancam ketenagan hidup anak cucu kita dimasa datang karena dampak-damlak industrialisasi yang disebit diatas tidak hanya kita yang merasakan tetapi mereka yang hidup dikehidupan mendatang.
Mahasiswa sebagai kaum menengah yang juga disebut garda depan yang notabennya adalah penyambung aspirasi rakyat terhadap mereka yang duduk dijabatan-jabatan strategis kepemerintahan yang ditangan mereka dirumuskan kebijakan-kebijakan yang menentukan kehidupan rakyat dan menentukan arah bangsa sudah saatnya pula untuk turun berjuan dalam tataran praksis berbareng bersama mereka yang akan menjadi tumbal kesombongan dan kebusukan kekuatan-kekuatan kapitalisme dan neo-liberasme yang telah memporak-porandakan republik ini khususnya daerah kabupaten banggai yang sangat kita cintai.Meningkatkan ekonomi rakyat adalah sesuatu hal yang sangat wajib untuk dilakukan para penguasa. Namun tidak dengan cara menggadaikan masa depan rakyat yang lebih luas.
Jangan jadikan upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sebagai instrumen pembentaian terhadap nasib jutaan penduduk . sekali lagi, bila rakyat tidak memiliki tanah maka kemerdekaan tidak akan bisa dirasakan. Tanah adalah simbol kehidupan, bila tidak ada tanah berarti kehidupan telah mati dan kemerdekaan-pun ikut mati.
Waullahul muafiek illa aquamithariqWassalamu allaikum wr.wb
Senin, 07 Desember 2015
Sejarah Gerakan Mahasiswa Indonesia
Sejarah Gerakan Mahasiswa Indonesia (SGMI)
Ketika kita sudah mulaimelupakan yang namanya JAS MERAH,maka yakinlah bahwa keruntuhan akan datang. ( Ir. Soekarno )
oleh rahmad samadi
Saat kita ingin menyelami lebih dalam perjalanan penjang arus perubahan bangsa ini, tentunya factor yang sangat menentukan ketika kita akan memahaminya sebagai sebuah manuskrip,fakta,ataukah hanya sebuah mitos belaka adalah paradigma kita dalam mengartikan setiap hal yang tampak(caverpec)atau yang tersembunyi ( under coverpec ) dari setiap fase perubahan yang telah dilalui oleh bangsa ini,yang pasti kepala dan otak kita tentunya sedah sangat sesak dengan begitu padatnya lembaran-lembaran hitah bertuliskan penggalan demi penggalan sejarah kelam bangsa ini yang sudah menjamur difikiran kita sejak duduk di bangku SD sampai saat kita sudah duduk dibangku perkuliahan. semuanya dipenuhi oleh sejarah-sejarah bohong buatan para tokoh sejarawan ingusan dan gadungan Cetakan ORDE BARU. Akan tetapi_ menurut saya bahwa janganlah kita terlalu berlama-lama diarenaBiner seperti itu,yang selalu terjebak antara mana yang benar dan mana yang salah,antara mana putih dan mana yang hitam atau mana yang paling baik antara siang atau malam.karena hal terpenting dalam membaca dan memahami sebuah sejarah adalah ketika kita sudah dapat memahami secara jelas dan mendalam tentang alur serta fase demi fase sebuah sejarah.Sepanjangsejarah perjalanan bangsa ini,salah satu instrument sejarah di negeri ini yang sangat erat menentukan kemena arah dan desain perlawanan bangsa ini adalah PERGARAKAN PEMUDA dan MAHASISWA INDONESIA, ia adalah satu-satunya penggalan sejarah di negri ini yang masih tetap terjaga alur dan fase-fasenya meskipun saya tidak bisamenjamin kebenarannya.kerena dewasa ini sudah semakin banyak penulis-penulisKegenitanyang mencoba menyajikan sejarah gerakan mahasiswa fersi pribadi,kelompok bahkan organisasi tertentu dengan tujuan untuk membesarkan gaung organisasinya di level nasional dengan cara meneragkan secara jelas dan terperinci peran kelompoknya dalam setiap gerakan yang diusung oleh mahasiswa yang kemudian dipatenkan menjadi bagian darisejarah pergarakan mahasiswa indinesia,sedangkan sisi lain, sejarah yang jelasmeneragkan partisipasi kolompok lain kemudian hanya ditulis dengan bahasa yang sangat sederhana dan bahkan dinafikan. sungguh ini adalah karakter buruk bangsa kita yang tidak pernah mau bersikap legowo dalam menghadapi kenyataan.Oleh karena itu, saya akan mencoba untuk menilis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua kalangan baik siswa,mahasiswa,guru,aktivis garakan social,masyarakat yang tertarik dengan dunia gerakan mehasiswa bahkan cocok pula dibaca oleh calon-calon sejarawan gadungan yang satu saat ingin merencanakan untuk mengkaburkan lagi alur dan fase dari sejarah pergerakan mahasiswa dinegeri ini_danSEMOGAdengan memebaca tulisan ini pula,semua adik-adiku yang tergabung dalam IKATAN MAHASISWA INDONESIA KAB. BANGGAI ( IMIKB )di Gorontalo dan HMB Gorontalo Tidak akan tumbuh menjadi pemuda yang satu saat akan menghianati GENERASI, ORGANISASI, BANGSAdan AGAMANYA. Tetapi akan tumbuh menjadi kaum mudayag selalu mawas diri dan selalu AWAS dalam melakukan step-step gerakan kedepan untuk menuju kemerdekaan 100%.A MI E N………..!!!
Sejarah Gerakan Mahasiswa Indonesia( sebuah pengantar )
Ketika kita ingin mempelajari tentang sejarahgerakan mahasiswa di Indonesia, kita karus berani mengatakan bahwa saat itu pula kita telah mempelajari 89% dari sejarah terbentuknya negara ripublik Indonesia yang sangat kita cintai ini,bagaimana tidak?kalau sejak masa kebangkitannasional,masa kemerdekaan bahkan sampai pada masa-masapembangunan yang digalakkan oleh rezim ordebaru, bahkan sampaipada era reformasi sampai sekarang inisemuaya tidak pernah terlepas dari peran mahasiswa dan kaum mudasebagai motor penggeraknya. Kita bisa melihatbagaimana gerakanBudi Utomo(1908) kemudian bangkit ditengah-tengah arus penjajahan yang dirasakan oleh bangsa Indonesiaketika itu,kalian bisa melihat bagaimana progresif dan produktifnya gerakan mahasiswadan pemuda saat mereka memprakarsaiSumpah Pemuda(1928) hanya20 tahunsetelah berdirinya Budi Utomo,kalian juga bisa menilai bagaimana kecerdikan,keberanian dan sifat keras kepala kaum muda dan mahasiswa yang telah melahirkan proklamasi kemerdekaan Republic Indonesia (1945) tepat17 tahunsetelah lahirnya Sumpah Pemuda, Atau kitapun bisa melihat bagaimana gerakan mahasiswaMengganyang PKIyang sekaligus memelopori masuknya Indonesia padaEra Orde Baru(1966)21 tahunsetelah Proklamasi Kemerdekaan,kita bisa melihat betapa kritis dan beraninya mahasiswa melakukan eksi protes terhadap kebijahkan-kebijakan pemerintah orde baru beserta penyelewengan yang dilakukan suharto barsama kroni-kroninyabahkan harus mengambil SikapKomprontasi Dengan Militerpada waktu itu (1974),Belum lagi bagaimana konsolidasi garakan dari kampus ke_kampus yang dilakukan dari tahun 1974 sampai tahun 1998 yang melahirkan suatu gerakan masa yangbegitu besar sehingga membuat presiden soeharto terpaksarela untuk turun dari tampuk kekuasaannya sebagai presiden pada saat itu,sebuah petandamasuknya Indonesia diEra Reformasi(1998).Dengan mempelajari sejarah gerakan mehasiswa Indonesia Bukan berarti kita harus terlena dengan romantisme keberhasilan gerakan masa lalu_yang pada akhirnya hanya akan membuat kita mandul dalam bergerak dan kaku dalam mendisain pola gerakan baru yang cocok dengan konteks kekinian yang sedang kita hadapi skarang.paling tidak dengan mempelajari pola gerakan mahasiswa dari angkatan 08’28’sampaiangkatan 98’akan lebih menambah semangat kita untuk terus bergarek dan akan semakin memberi kepastianbagi kita bahwa gerakan mehasiswa tidak akanpernah mati,dia harus tetap surfive dan terus bermetamorfosa mengikuti gejala social yang ada disekelilingnya.gerakan mahasiswa harus tetap menjadiTanda,Penenda dan Petandabahwa penguasa sudah tidak lagi pro-terhadap rakyatnya.gerakan mahasiswa harus tetap menjadi SINGA LAPAR yang siap memangsa setiap rezim yang lalim dan menindas.Sekarang kita akan mencoba memetakan dengan singkat penggalan fase-fase sejarah pergarakan mahasiswa Indonesia secara objektif tanpa harus melebih-lebihkannyadengan cara membaginya pada 3 catatan kecil sbb:
1. MOMENTUM PENENTU GERAKAN MAHASISWA Dari MASA ke MASA.
1908Boedi Oetomo, merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki strukturpengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta,20 Mei1908oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.Pada konggres yang pertama diYogyakarta, tanggal 5 Oktober 1908menetapkan tujuan perkumpulan : Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan.Dalam 5 tahun permulaan BU sebagai perkumpulan, tempat keinginan-keinginan bergerak maju dapat dikeluarkan, tempat kebaktian terhadap bangsa dinyatakan, mempunyai kedudukan monopoli dan oleh karena itu BU maju pesat, tercatat akhir tahun 1909 telah mempunyai 40 cabang dengan lk.10.000 anggota.Disamping itu, para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda, salah satunyaMohammad Hattayang saat itu sedang belajardi Nederland Handelshogeschool diRotterdammendirikanIndische Vereeningingyang kemudian berubah nama menjadi IndonesischeVereeninging tahun 1922, disesuaikan dengan perkembangan dari pusat kegiatan diskusi menjadi wadah yang berorientasi politik dengan jelas. Dan terakhir untuk lebih mempertegas identitas nasionalisme yang diperjuangkan, organisasi ini kembali berganti nama baru menjadiPerhimpunan Indonesia, tahun 1925.Berdirinya Indische Vereeninging dan organisasi-organisasi lain,seperti:Indische Partijyang melontarkan propaganda kemerdekaan Indonesia,Sarekat Islam, danMuhammadiyahyang beraliran nasionalis demokratis dengan dasar agama,Indische Sociaal Democratische Vereeninging(ISDV) yang berhaluanMarxisme, menambah jumlah haluan dan cita-cita terutama ke arah politik. Hal ini di satu sisi membantu perjuangan rakyat Indonesia, tetapi di sisi lain sangat melemahkan BU karena banyak orang kemudian memandang BU terlalu lembek oleh karena hanya menuju "kemajuan yang selaras" dan terlalu sempit keanggotaannya (hanya untuk daerah yang berkebudayaan Jawa) meninggalkan BU. Oleh karena cita-cita dan pemandangan umum berubah ke arah politik, BU juga akhirnya terpaksa terjun ke lapangan politik.Kehadiran Boedi Oetomo,Indische Vereeninging, dll pada masa itu merupakan suatu episode sejarah yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan mahasiswa sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia : generasi 1908, dengan misi utamanya menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan, dan mendorong semangat rakyat melalui penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan, untuk berjuang membebaskan diri dari penindasan kolonialisme.1928Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannyadalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama,adalahKelompok Studi Indonesia(Indonesische Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada tanggal29 Oktober1924 olehSoetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum (Algemeene Studie-club) direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswaSekolah TinggiTeknikdi Bandung yang dimotori olehSoekarnopada tanggal 11 Juli 1925.Diinspirasioleh pembentukan Kelompok Studi Surabaya dan Bandung, menyusul kemudianPerhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia(PPPI), prototipe organisasi yang menghimpun seluruhelemen gerakan mahasiswa yang bersifat kebangsaan tahun 1926, Kelompok Studi St. Bellarmius yang menjadi wadah mahasiswa Katolik, Cristelijke Studenten Vereninging (CSV)bagi mahasiswa Kristen, dan Studenten Islam Studie-club (SIS) bagi mahasiswa Islam pada tahun 1930-an.Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkanSumpahPemudapada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.1945Dalam perkembangan berikutnya, dari dinamika pergerakan nasional yang ditandai dengan kehadiran kelompok-kelompok studi, dan akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang menjadi Liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai politik, terutama dengan tujuan memperoleh basis massa yang luas. Kelompok Studi Indonesia berubah menjadiPartai Bangsa Indonesia(PBI), sedangkan Kelompok Studi Umum menjadiPerserikatan Nasional Indonesia(PNI).Secara umum kondisipendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh lebih represif dibandingkan dengan kolonial Belanda,antara lain dengan melakukan pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin olehChairul SalehdanSoekarnisaat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian denganperistiwa Rengasdengklok.1966Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara kelompok-kelompok mahasiswa, diantaranyaPerserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia(PPMI), yang dibentuk melalui Kongres Mahasiswa yang pertama di Malang tahun 1947.Selanjutnya, dalam masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring dengan penerapan sistem kepartaian yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan organisasi dibawah partai-partai politik. Misalnya,Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) dekat dengan PNI,Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia(CGMI) dekat dengan PKI,Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia(Gemsos) dengan PSI,Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) berafiliasi dengan Partai NU,Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) dengan Masyumi, dan lain-lain.Diantara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah PKI tampil sebagai salah satupartai kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani menjalankan politik konfrontasi dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih jauh berusaha mempengaruhi PPMI, kenyataanini menyebabkan perseteruan sengit antara CGMI dengan HMI, terutama dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan dalam PPMI yang direbut dan diduduki oleh CGMI dan juga GMNI-khususnya setelah Konggres V tahun 1961.Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasildipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni HMI,PMII,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadilebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan.Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.Pada tahun1965dan1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikanOrde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranyaAkbar Tanjung,Cosmas BatubaraSofyan Wanandi,Yusuf Wanandi, dll. Angkatan '66 mengangkat isuKomunissebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi olehPKI(Partai Komunis Indonesia). SetelahOrde Lamaberakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru.1974Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974, adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan militer, untuk generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer.Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti:*.Golputyang menentang pelaksanaanpemilupertama di masa Orde Baru pada1972karenaGolkardinilai curang.*.Gerakan menentang pembangunanTaman Mini Indonesia Indahpada1972yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan hargaBahan Bakar Minyak (BBM), aksi protes lainnyayang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah tuntutan pemberantasan korupsi. Lahirlah, selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa Menggugat" yang dimotoriArif Budimanyang progaram utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi.Menyusul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas, pada 1970 pemuda dan mahasiswa kemudian mengambil inisiatif dengan membentuk Komite Anti Korupsi (KAK) yang diketuai olehWilopo. Terbentuknya KAK ini dapat dilihat merupakan reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang disponsori pemerintah, mulai dari Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), Task Force UI sampai Komisi Empat.Berbagai borok pembangunan dan demoralisasi perilaku kekuasaan rezim Orde Baru terus mencuat. Menjelang Pemilu 1971, pemerintah Orde Baru telah melakukan berbagai cara dalam bentuk rekayasa politik, untuk mempertahankan dan memapankan status quo dengan mengkooptasi kekuatan-kekuatan politik masyarakat antara lain melalui bentuk perundang-undangan. Misalnya, melalui undang-undang yang mengatur tentang pemilu,partai politik, dan MPR/DPR/DPRD.Muncul berbagai pernyataan sikap ketidakpercayaan dari kalangan masyarakat maupun mahasiswa terhadap sembilan partai politik dan Golongan Karya sebagai pembawa aspirasi rakyat. Sebagai bentuk protes akibat kekecewaan, mereka mendorang munculnya Deklarasi Golongan Putih (Golput) pada tanggal28 Mei1971yang dimotori oleh Arif Budiman,Adnan Buyung Nasution,Asmara Nababan.Dalam tahun 1972, mahasiswa juga telah melancarkan berbagai protes terhadap pemborosan anggaran negara yang digunakan untuk proyek-proyek eksklusif yang dinilai tidakmendesak dalam pembangunan,misalnya terhadap proyek pembangunanTaman Mini Indonesia Indah(TMII) di saat Indonesia haus akan bantuan luar negeri.Protes terus berlanjut.Tahun 1972, dengan isu harga beras naik, berikutnya tahun 1973 selalu diwarnai dengan isu korupsi sampai dengan meletusnya demonstrasi memprotes PM JepangKakuei Tanakayang datang ke Indonesia danperistiwa Malaripada15 Januari1974. Gerakan mahasiswa di Jakarta meneriakan isu"ganyang korupsi" sebagai salah satu tuntutan"Tritura Baru" disamping dua tuntutan lainnya Bubarkan Asisten Pribadi dan Turunkan Harga; sebuah versi terakhir Tritura yang muncul setelah versi koran Mahasiswa Indonesia di Bandung sebelumnya. Gerakan ini berbuntut dihapuskannya jabatanAsisten PribadiPresiden.1978Setelah peristiwa Malari, hingga tahun 1975 dan 1976, berita tentang aksi protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus disamping kuliah sebagain kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa baru, dan wisuda sarjana. Meskipun disana-siniaksi protes kecil tetap ada.Menjelang dan terutama saat-saat antara sebelum dan setelahPemilu 1977, barulah muncul kembali pergolakan mahasiswa yang berskala masif. Berbagai masalah penyimpangan politik diangkat sebagai isu, misalnya soal pemilu mulai dari pelaksanaan kampanye, sampai penusukan tanda gambar, pola rekruitmen anggota legislatif, pemilihan gubernur dan bupati di daerah-daerah, strategi dan hakekat pembangunan, sampai dengan tema-tema kecillainnya yang bersifat lokal. Gerakan ini juga mengkritik strategi pembangunan dan kepemimpinan nasional.Awalnya, pemerintah berusaha untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa, maka pada tanggal 24 Juli 1977 dibentuklah Tim Dialog Pemerintah yang akan berkampanye di berbagai perguruan tinggi. Namun demikian, upaya tim ini ditolak oleh mahasiswa. Pada periode ini terjadinya pendudukan militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan politik, penyebab lain adalah karena gerakan mahasiswa 1978 lebih banyak berkonsentrasi dalam melakukan aksi diwilayah kampus. Karena gerakan mahasiswa tidak terpancing keluar kampus untuk menghindari peristiwa tahun 1974, maka akhirnya mereka diserbu militer dengan cara yang brutal. Hal ini kemudian diikuti oleh dihapuskannya Dewan Mahasiswa dan diterapkannya kebijakanNKK/BKKdi seluruh Indonesia.Soeharto terpilih untuk ketiga kalinyadan tuntutan mahasiswa pun tidak membuahkan hasil. Meski demikian, perjuangan gerakan mahasiswa 1978 telah meletakkan sebuah dasar sejarah, yakni tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.Era NKK/BKKSetelah gerakan mahasiswa 1978, praktis tidak ada gerakan besar yang dilakukan mahasiswa selama beberapa tahun akibat diberlakukannya konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) oleh pemerintah secara paksa.Kebijakan NKK dilaksanakan berdasarkan SK No.0156/U/1978 sesaat setelahDooed Yusufdilantik tahun1979. Konsep ini mencoba mengarahkan mahasiswa hanya menuju pada jalur kegiatan akademik, dan menjauhkan dari aktivitas politik karena dinilai secara nyata dapat membahayakan posisi rezim. Menyusul pemberlakuan konsep NKK, pemerintah dalam hal iniPangkopkamtibSoedomomelakukan pembekuan atas lembaga Dewan Mahasiswa, sebagai gantinya pemerintah membentuk struktur keorganisasian baru yang disebut BKK. Berdasarkan SK menteri P&K No.037/U/1979 kebijakan ini membahas tentang Bentuk Susunan Lembaga Organisasi Kemahasiswaandi Lingkungan Perguruan Tinggi, dan dimantapkan dengan penjelasan teknis melalui Instruksi Dirjen Pendidikan Tinggi tahun 1978 tentang pokok-pokok pelaksanaan penataan kembali lembaga kemahasiswaan di PerguruanTinggi.Kebijakan BKK itu secara implisif sebenarnya melarang dihidupkannya kembali Dewan Mahasiswa, dan hanya mengijinkan pembentukan organisasi mahasiswa tingkat fakultas (Senat Mahasiswa Fakultas-SMF) dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF). Namun hal yang terpenting dari SK ini terutama pemberian wewenang kekuasaan kepada rektor dan pembantu rektor untuk menentukan kegiatan mahasiswa, yang menurutnya sebagai wujud tanggung jawab pembentukan, pengarahan, dan pengembanganlembaga kemahasiswaan.Dengan konsep NKK/BKK ini, maka peranan yang dimainkan organisasi intra dan ekstra kampus dalam melakukan kerjasama dan transaksi komunikasi politik menjadi lumpuh. Ditambah dengan munculnya UU No.8/1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan maka politik praktis semakin tidak diminati oleh mahasiswa,karena sebagian Ormas bahkan menjadi alat pemerintah atau golongan politik tertentu. Kondisi ini menimbulkan generasi kampus yang apatis, sementara posisi rezim semakin kuat.Sebagai alternatif terhadap suasana birokratis dan apolitis wadah intra kampus, di awal-awal tahun 80-an muncul kelompok-kelompok studi yang dianggap mungkin tidak tersentuh kekuasaan refresif penguasa. Dalam perkembangannya eksistensi kelompok ini mulai digeser oleh kehadiran wadah-wadahLembaga Swadaya Masyarakat(LSM) yang tumbuh subur pula sebagai alternatif gerakan mahasiswa. Jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap represif pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif diOrganisasi kemahasiswaan ekstra kampussepertiHMI(himpunan mahasiswa islam),PMII(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia),GMNI(Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia),PMKRI(Pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia),GMKI(Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) atau yang lebih dikenal dengankelompok Cipayung. Mereka juga membentuk kelompok-kelompok diskusi dan pers mahasiswa.Beberapa kasus lokal yang disuarakan LSM dan komite aksi mahasiswa antara lain: kasus tanah wadukKedung Ombo,Kacapiring, korupsi di Bapindo, penghapusan perjudian melalui Porkas/TSSB/SDSB.1990Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Mendikbud Fuad Hasan kebijakan NKK/BKK dicabut dan sebagai gantinya keluar Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK). Melalui PUOK ini ditetapkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra kampus yang diakui adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), yang didalamnya terdiri dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).Dikalangan mahasiswa secara kelembagaan dan personal terjadi pro kontra, menamggapi SK tersebut. Oleh mereka yang menerima, diakui konsep ini memiliki sejumlah kelemahan namun dipercaya dapat menjadi basis konsolidasi kekuatan gerakan mahasiswa. Argumen mahasiswa yang menolak mengatakan, bahwa konsep SMPT tidak lain hanya semacam hiden agenda untuk menarik mahasiswa ke kampus dan memotongkemungkinan aliansi mahasiswa dengan kekuatan di luar kampus.Dalam perkembangankemudian, banyak timbul kekecewaan di berbagai perguruan tinggi karena kegagalan konsep ini. Mahasiswa menuntut organisasi kampus yang mandiri, bebas dari pengaruh korporatisasi negara termasuk birokrasi kampus. Sehingga, tidaklah mengherankan bilaakhirnya berdiri Dewan Mahasiswa di UGM tahun 1994 yang kemudian diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di tanah air sebagai landasan bagi pendirian model organisasi kemahasiswaan alternatif yang independen.Dengan dihidupkannya model-model kelembagaan yang lebih independen, meski tidak persis serupa dengan Dewan Mahasiswa yang pernah berjaya sebelumnya upaya perjuangan mahasiswa untuk membangun kemandirian melalui SMPT, menjadi awal kebangkitan kembali mahasiswa ditahun 1990-an.Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam kampus pada1987-1990sehingga akhirnya demonstrasi bisa dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi denganlongmarchke DPR/DPRD tetap terlarang.1998Gerakan 1998 menuntutreformasidan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada1997-1998, lewatpendudukan gedung DPR/MPRoleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa PresidenSoehartomelepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya:Peristiwa Cimanggis,Peristiwa Gejayan,Tragedi Trisakti,Tragedi Semanggi IdanII,Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hinggapemilu 1999.
2.ANGKATAN GERAKAN.
Dalam setiap momentumnya,gerakan mahasiswa Indonesia selalu identik dengan pergantian kekuasaan atau keruntuhan suatu rezim. Isu-isu penyelewengan para penguasa dan slogan-slogan pro-demokkrasi seakan menjadi sebuah kekuatan maha dahsyat yang sanggup meluluh-lantakan semua yang mengahalanginya,lihat saja bagaimana sukarno dan suharto harus turun dari kursi kepresidenan ketika gerakan masyarakat dan mahasiswa bersatu untuk menuntut berbagai macam persoalan yang tak kunjung diselesaikan oleh kedua tokoh yang sempat menjadi orang nomor satu dinegara kita ini.sejak bangsa kita memperoleh haknya sebagai bangsa yang merdeka dengan terbentuknya Negara republic Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 sampai dengan masasekarang ini kita sudah melewati 5 pilar gerakan pro-demokrasi yang berusaha dikobarkan oleh temen-temen kita mulai dari gerakan66’74’ sampai pada gerakan90’ yang kemudian kita kenal dengan sebutan ANGKATAN dan olehHariman Siregardiabadikan dalam bukunya yang berjudul “Gerakan Mahasiswa Pilar ke-5 Demokrasi”ANGKATAN:ØPilar Pertama yaitu Angkatan 66’yangditandai dengan kejatuhan rezim orde lama dan sebagai batu tapal berkuasanya rezim otoriter orde baru.ØPilar ke Dua yaitu angkatan 74’yang ditandai dengan pecahnya tragedy MALARI.Øpilar ke Tiga yaitu Angkatan 78’yang ditandai dengan merebaknya berbagai aksi parlemen jalanan dan dikampus-kampus dengan isu KKN , penolakan terhadap kepemimpinan nasional sampai pada diberlakukannya NKK/BKK.ØPilar ke Empat yaitu Angkatan80’yang ditandai dengan dikuasainya kampus-kampus oleh militer dan pemberlakuan pelarangan melakukan gerakan dikampus sehigga terbentuklah pers kampus dan kelompok-kelompok study.ØPilar ke Lima yaitu Angkatan 90’yang ditandai dengan lengsernya suharto sekaligus petanda berakhirnya rezim Orde Baru
3. KARAKTERISTIK GERAKAN MAHASISWA Dari GENERASI 08’sampai 98’Setelah kita sudah mengetahui tentang bagaimana gerakan mahasiswa mulai dari 08’ sampai dengan gerakan mahasiswa 98 yang telah berhasilmenilis sejarah mereka dengan keringat dan darah sendiri,maka sekarang kita harus melengkapi sejarah itu dengan mengetahui pula karakteristik dari masing-masing generasi agar dapat kita jadikan tembahan peluru buat kita dalam proses pencarian bentuk dan pola strategis gerakan perlawanan hari ini.Menurut Drs. sudiyo dalam bukunya “arus perjuangan pemuda dari masa ke masa “telah membedakan secara jelas karakteristik radi tiap-tiapgenerasi sbb :
ØGenerasi 28’mengedepankan persatuan dan kesatuan dan bersifat non-koperasi
ØGenerasi 45’militan progresif dan revolusionerØGenerasi 66’rasionalisasi danfungsionalisasi
ØGenerasi 98’moral forst
4. HARAPAN KEDEPAN
Sederet keberhasilan gerakan perubahan yang dimotori oleh generasi kita terdahulu tentunya bisa saja kita banggakan_namun pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah karna kita terlalu miskin pola gerakan hari ini,sehingga membuat kita sangat kesulitan dalam menemukan momentum yang tepat untuk memulai sebuah gerakan perubahan? Ataukah kita memang sudah kehilangan ruh dan semangat kita sebagai kaum muda yang hakikatnya selalu bergerak terus mencari sumur kebenaran,sehingga kita hari ini sangat mudah terjerembab dalam ruang –ruang pragmatis,oportunis dan bahkan menjadi mahasiswa yang hipokrit?lembaran yang bertuliskan sejarah ini sungguh tidak akan memberikan kita apa-apa apabila ia tidak segera didorong ketingkatan praksis kawan.ingatlah bahwa penindasan dinegeri ini terus berjalan,tapi apakah gerakan perlawanan terus berjalan?sebuah pertanyaan besar yang harus kita jawab bersama sebagai kaum terpelajar.Waullahulmuafiq illa Aquamutariq Wasallamuallaikum Wr,Wb.
Tentang Teliksandi Pongkeari
Aku adalah putra alam yang dititipkan oleh pencipta dalam rahim suci seorang wanita muslim yang kemudian kupanggil dengan sebutan IBU,ia adalah sebaik-baik pribadi bagiku,ia adalah sosok yang tak pernah berhenti mengajariku arti sesungguhnya sebuah kasih sayang,mengajariku bagaimana memberi tanpa pamrih,bagaimana bertahan untuk tabah dalam penderitaan hidup,dan dari pribadinyalah aku kemudian berangan-angan semoga di satu saat nanti aku dipertemukan dengan seorang darah perawan kehidupan yang dalam dirinya bersemayam kesabaran dan ketabahan Ibuku,seorang hawa yang dalam jiwanya terdapat kemuliaan jiwa Ibuku,dan dalam hatinya dianugerahkan oleh Tuhan kasih sayang sebagaimana kasih sayang Ibuku….!aku dibesarkan oleh seorang petani muslim sederhana nan bersahaja namun memiliki kekayaan yang tak ternilai dalam hatinya,dia seorang muslim yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga Nahdlatul Ulama (NU),seseorang yang paling banyak mengajariku bagaimana hidup dalam kesederhanaan,bagaimana menjalani hidup dengan penuh rasa syukur kepada sang pencipta jagad raya.dialah yang kemudian kupanggil baba/ayah,dialah manusia pertama yang memberiku pengetahuan untuk selalu membedakan mana yang Hak dan manayang Batil. DAN…….,dalam pejalanan hidupku penderitaan,kesedihan,kesengsaraan,dan air mata duka rakyat kecil yang kutemui telah membentuk watak dan fikiranku hari ini,,,!!!penindasan,kekejaman,ketidakadilan,keserakahan,pembodohan dan kezaliman yang dilakukan oleh para penguasa negeri ini telah menorehkan luka yang mendalam dan dendam kesumat dalam jiwaku hari ini.DAN…..,aku terus berdo’a semoga luka dan dendam itu tetap abadi dalam diri dan raga ini…!aku butuh orang yang akan selalu setia membantuku menjaga dan mengabadikan dendam itu….,,,karena untuk itu aku ada hari ini,dan karena itulah Aku butuh KAU……,SEMOGA…………!!!!!!!!
Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat
Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...
-
Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...
-
Buah Pena : D'Kasabantira Dibumi berkeringat ini, Belum semua hilang ingatku akan elok parasmu yg lampau, Dibumi kerontang ini, Belu...
-
Rabu,10 februari 2016 pukul 21.00 wita. Ada yg menarik saat saya menghampiri beberapa teman di sebuah kedai kopi maksoed. Entah kejadian a...