Sabtu, 30 Januari 2016

Sepenggal Pengalaman Fasilitasi Siklus Masyarakat Di Wongkaditi Barat

Oleh : Rahmad Samadi
15 September 2013

Proses fasilitasi siklus ditingkat masyarakat memang bukan hal yang terlalu sulit, tapi bukan juga hal yang bisa dianggap mudah. Beribu sifat dan karakter masyarakat tak jarang menjadi momok mengerikan yang harus dihadapi setiap fasilitator. Mulai dari acuh tak acuh, egois, sampai pada gesekan kelompok kepentingan di tingkat masyarakat turut menambah deret panjang keruwetan yang mau tidak mau harus dihadapi dengan arif dan bijaksana oleh fasilitator ditiap wilayah dampingannya, kondisi inilah yang mengharuskan setiap insan pemberdaya memiliki segudang metode dan strategi dalam memfasilitasi berbagai kegiatan PNPM-MP ditingkat masyarakat, sehingga segala kondisi dan informasi yang didapatkan sebisa mungkin dijadikan senjata atau alat untuk mempermudah proses fasilitasi.


Ditahun 2013 ini BKM Bersehati Kel. Wongkaditi Barat Kembali mengadakan Pemilihan Ulang anggota BKM. meskipun saat ini BKM Bersehati sedang sibuk-sibuknya melaksanakan perampungan realisasi kegiatan infrastruktur yang dibiayai dengan dana BLM APBD 2013, dimana Kel.Wongkaditi Barat Merupakan salah satu dari empat kelurahan diwilayah dampingan Tim 02 yang mendapat alokasi dana sebesar 40juta rupiah untuk kegiatan lingkungan, namun kerena 3 tahun masa bakti BKM bersehati telah berakhir dibulan September 2013 maka pemilihan ulang BKM adalah hal yang wajib untuk segera dilaksanakan.
Pemilu ulang BKM sejatinya adalah hal yang biasa bagi tim 02 PNPM Mandiri Perkotaan di Kota gorontalo, namun akan menjadi sedikit rumit ketika pemilu ulang BKM dilaksanakan saat BKM lama sedang dalam proses mendampingi kegiatan lingkungan sehingga tidak sedikit terjadi protes dari BKM. Sebagian besar dari anggota BKM menginginkan pelaksanaan PEMILU diundur sampai seluruh kegiatan lingkungan yang dibiayai dari dana BLM APBD telah selesai dilaksanakan. Sementara dipihak fasilitator tetap mendesak untuk segera melaksanakan pemilu dibulan September ini, silang pendapat yang cukup alotpun menghiasi setiap proses fasilitasi yang dilakukan oleh tim 02.


Setelah melakukan beberapa kali rapat tim untuk menemukan metode fasilitasi dan alasan yang cukup logis bagi BKM Bersehati agar segera melaksanakan pemilu ulang, akhirnya informasi tentang adanya 18 kelurahan di kota gorontalo yang akan mendapatkan alokasi dana 250 juta per kelurahan melalui program P4IP, dijadikan salah satu strategi intervensi yang patut dicoba untuk mendesak kel.Wongkaditi Barat melaksanakan pemilu ulang,dengan alasan bahwa kel.Wongkaditi Barat merupakan salah satu kelurahan yang mendapat alokasi dana tersebut, dan untuk mendapatkan dana 250 juta tersebut maka diwajibkan bagi kelurahan dampingan yang sedang berada pada tahapan silkus tahun ke-4, dan ternyata metode itu berhasil membuat BKM lama mensegerakan pelaksanaan Pemilu Ulang BKM. Pada tanggal 7 september 2013 setelah melakukan beberapa persiapan, dilaksanakanlah Pemilu BKM tingkat basis dengan membentuk 4 TPS yang tersebar di RW I dan RW II. Dengan Jumlah wajib pilih kelurahan yang mencapai 1681 jiwa maka untuk mencapai 30 % dari jumlah wajib pilih maka jumlah pemilih harus mencapai 505 jiwa. Adapun total wajib pilih yang menggunakan suaranya dalam pemilu BKM tingkat basis adalah 581 jiwa, yang terdiri dari Perempuan = 317 jiwa, Laki-laki = 264 jiwa dengan jumlah jiwa miskin 474 jiwa. dari hasil rengking di tiap TPS maka terjaring 81 orang yang akan menggunakan hak suaranya di tingkat keluraan yang pelaksanaannya pada tanggal 11 sepember 2013 dan menghasilkan formasi baru dalam keanggotaan BKM Bersihati.







Tidak ada komentar:

Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat

Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...