Sabtu, 18 Februari 2017

Puisi : Bumiku Berkeringat, langitku memerah

Buah Pena : D'Kasabantira

Dibumi berkeringat ini,
Belum semua hilang ingatku akan elok parasmu yg lampau,
Dibumi kerontang ini,
Belum semua musnah kenangku  akan hijau gunung dan asri belantaramu yg dulu,

Dibumi yg kini penuh sawit ini,
Pernah kita berlarian,tertawa, dan bermain bersama dalam buai tradisi dan alam yg lestari,
Dibumi yg kini perutnya penuh pipa migas ini,
Pernah kita menanam janji, asah dan air mata untuk menjaga amanah sang luluhur.

Dilangit merah ini,
Api migas menjilat, menyala-nyala tanpa ada yg mencelah,
Dilangit yg marah ini,
Asap mobil pengangkut sawit merayap-rayap seperti rayap tanpa ada yg mencercah,

Dibumi berkeringat, langit merah ini,
Tak ada lagi kata yg bisa dipegang,
Tak ada suara tanpa curiga,
Tak ada kebaikan yg dibolehkan,
Tak ada pencerah yg diberi celah,
Yg boleh ada hanya penjilat,
Dan yg tersisah hanya amarah.

Gorontalo, 19 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat

Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...