Kamis, 29 Desember 2016

SEJARAH YANG HAMPIR KITA LUPAKAN, 22 Oktober 1945 (71 thn yg lalu)

Sumber : Bc Fb pada hari santri nasional.

_*RESOLUSI JIHAD*_
(Sejarah yang terlupakan atau sengaja dilupakan ?)

Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, namun belum genap 1 bulan usia kemerdekaan, Indonesia langsung mendapat ujian yg berat. Tentara Sekutu yang membonceng tentara Belanda mendarat di Jakarta dan kota-kota besar lainya di Indonesia.

Bung Karno dan Bung Hatta berupaya melakukan upaya DIPLOMATIK untuk mendorong tentara Sekutu bekerja profesional hanya mengurus tahanan saja dan tidak mengutak-ngatik _Status kemerdekaan Indonesia,_ namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
Bung Karno galau saat itu, beliau menganalisa bila sampai terjadi peperangan secara sistematis, Indonesia pasti tidak akan bisa mengalahkan tentara Sekutu, karena persenjataan mereka jauh lebih lengkap dan keahlian militernya lebih memadai.

Atas saran dari *Panglima Besar Jenderal SUDIRMAN,*  Bung Karno di minta untuk mengirim utusan Khusus kepada *Roisul-Akbar Nadhatul 'Ulama* (Ketua Umum NU) yaitu *Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari*  di Pondok Pesantren _Tebuireng Jombang._
TUJUANYA untuk meminta FATWA kepada Kiyai Hasyim tentang bagaimana Hukumnya BERJIHAD membela negara yang notabene bukan negara Islam seperti Indonesia.
Kyai Hasyim lantas memanggil KH. Wahab Hasbullah dari Tambak Beras Jombang. Kiyai Wahab diminta untuk mengumpulkan para Ketua NU se Jawa-Madura untuk membahas persoalan ini, bukan hanya itu saja, Kiyai Hasyim juga meminta kepada para Kiyai-Kiyai Khos (utama) NU, untuk melakukan Sholat Istikhoroh, salah satunya adalah Kiyai Abbas dari Pon-Pes Buntet Cirebon Jawa Barat.

*22 Oktober 1945* seluruh Delegasi NU Sejawa & Madura telah berkumpul di Kantor Pusat Ansor di Jl. Pungutan Surabaya.
Kiyai Hasyim langsung memimpin pertemuan tersebut dan kemudian di lanjutkan oleh Kiyai Wahab. Setelah berdiskusi yang cukup panjang dan mendengarkan hasil istikhoroh para kiyai utama NU, pada esok siangnya tanggal *22 Oktober 1945* pertemuan menghasilkan 3 rumusan penting yang kemudian dikenal dengan istilah *RESOLUSI JIHAD NU*

*Isinya:*

*Pertama:*
_*SETIAP MUSLIM, TUA, MUDA DAN MISKIN SEKALIPUN WAJIB MEMERANGI ORANG KAFIR YANG MERINTANGI KEMERDEKAAN INDONESIA.*_

*Kedua:*
_*PEJUANG YANG MATI DALAM PERANG KEMERDEKAAN LAYAK DIANGGAP SYUHADA' (mati syahid)*_

*Ketiga:*
_*WARGA YANG MEMIHAK KEPADA BELANDA DIANGAP MEMECAH-BELAH KESATUAN DAN PERSATUAN OLEH KARENA ITU HARUS DIHUKUM MATI.*_

Dokumen Resolusi JIHAD ditulis dalam huruf ARAB-JAWA atau disebut *huruf PEGON,* yang ditandatangi oleh KH. Hasyim Asy'ari, lalu disebarluaskan ke seluruh jaringan pesantren, tak terkecuali kepada para Komandan LASKAR HIZBULLAH & SABILILLAH di seluruh penjuru Jawa dan Madura.
Dokument Resolusi Jihad juga dimuat dalam sejumlah media massa pergerakan pada masa itu. Hanya berselang 3 hari pasca RESOLUSI JIHAD dicetuskan, 6.000 tentara Sekutu mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan persenjataan lengkap.
Mendengar kedatangan pasukan PENJAJAH, RIBUAN SANTRI, MUJAHIDIN & PARA KIYAI Sejawa Timur bergerak menuju SURABAYA dan situasi pun terus memanas dan cenderung tidak terkendali.
RESOLUSI JIHAD NU telah memompa semangat PERALAWANAN RAKYAT dan MEMICU TERJADINYA PERTEMPURAN HEBAT selama 3 hari 3 malam di Surabaya, tanggal 27 sampai tanggal 29 Oktober 1945. Tentara Inggris KEWALAHAN menghadapi perlawanan RAKYAT JAWA TIMUR.

Inggris lantas mendatangkan SOEKARNO ke Surabaya untuk diajak berunding melakukan gencatan senjata. Pagi hari tanggal 30 Oktober gencatan senjata ditandatangani pemerintah INDONESIA dan INGGRIS, namun pada sore harinya terjadi insiden di *Jembatan Merah* yang menewaskan orang no.1 tentara Inggris di Surabaya yaitu JENDRAL MALLABI, gencatan senjatapun langsung berakhir.
Pengganti Jenderal Mallabi yaitu Jendral ROBERT MANSION mengultimatum laskar pejuang dan tentara Indonesia agar menyerahkan senjata kepada Inggris paling lambat 10 November 1945, jika TIDAK Inggris mengancam akan membumi hanguskan SURABAYA dan MEMBOMBARDIR Surabaya dari 3 arah sekaligus LAUT, DARAT dan UDARA.

Mendengar ancaman itu, para komandan LASKAR HIZBULLOH, SABILILLAH, MUJAHIDIN, TKR dan PARA SANTRI marah besar.
Seorang pemuda bernama Soetomo atau yang lebih akrab dipanggil BUNG TOMO, sowan kepada Kiyai Hasyim, meminta izin untuk menyebarluaskan­ RESOLUSI JIHAD MELALUI RADIO.

Pada Pidato Bung Tomo.

KH. Ahmad Muchid Muzadi (Pemuda Anshor 1945 dari Jember Jawa Timur) Mengatakan: *" Hai.. Tentara Inggris, ayo kita berperang, kita ini tidak takut, kalau mati kita syahid, kalau hidup kita akan menjadi bangsa yang merdeka."*

Pasukan terdepan yang bertempur di Surabaya adalah:

(1). *Laskar Hizbullah* yang dipimpin oleh KH. Zainal Arifin, dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Wafat di Jakarta.

(2). *Laskar Sabilillah* yang dipimpin oleh KH. Masykur, dari Pon-Pes Mishbahul Wathon (Pelita Tanah Air) Singosari Malang Jawa Timur.

(3). *Barisan Mujahidin Indonesia* yang dipimpin oleh KH. Wahab Hasbullah dari Pon-Pes Tambak beras Jombang Jawa Timur.

(4). PETA Sebagian besar Batalionnya dipimpin oleh Para Kiyai NU.

(5). Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Resolusi Jihad NU (Sejarah yang terlupakan) Cukup disayangkan, karena Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945,
*Tidak tercatat dalam Sejarah Resmi Indonesia.* Ada upaya untuk menghilangkan jejak peran *para Santri dan Kiyai* dalam memperjuangkan kemerdekaan. Hal itu diduga terkait dengan kebijakan Rasionalisasi, Nasionalisasi dan Modernisasi TKR, yang mengakibatkan para *Milisi terdepak*dari TKR. Walau sedikit kecewa pada pemerintah saat itu, tapi para pejuang NU tetap sadar bahwa mereka berjuang bukan untuk pemerintah, tapi untuk membela negara dan tanah air, mereka tetap setia dengan Resolusi Jihad dan tetap selalu menjaga serta membela NKRI.
Mereka tidak pernah berfikir untuk melawan pada pemerintah yang sah, apalagi memberontak dan KUDETA. Bahkan mereka berperang lagi menghadapi Agresi Militer Belanda tahun 1947-1948.
Semoga yang gugur membela NKRI menjadi Syuhada.
Aamiin ...

*Selamat HARI SANTRI NASIONAL*

Minggu, 26 Juni 2016

Tradisi Tumbilotohe Gorontalo dan sepenggal rindu suasana malom tutungan dibatui

 

Assalamualaikum sahabat sahabat dan toutus-utus (saudara dalam bahasa batui) bagaimana kabar kalian? Pasti lagi semangat puasa kan? Alhamdulillah kalau begitu. Nah biar puasanya tambah keren mari kita simak sedikit ulasan saya tentang tradisi malam pasang lampu dibatui yang dikenal dengan malom tutungan dan perbandingannya dengan tradisi serupa digorontalo. Tapi sebelum itu, wabil-khusus untuk generasi muda batui, Masih ingat kan apa itu malom tutungan....?

Apa....? 
Ada yg sudah mulai lupa....? 
Aduh kenapa bisa lupa....? 
Bagaimana...?
Sudah mulai ditingalkan tradisinya...?

Owwh,masih ada yg melaksanakannya...
Hanya saja tak lagi sesemarak dulu...!!!

Begitulah kira-kira penggalan naskah dialog batin yg terjadi dalam diri kita ketika mengenang malam tutungan dimasa kecil kita sambil menyaksikan tradisi malam pasang lampu atau tumbilotohe digorontalo yang kian tahun kian semarak bahkan menjadi ikon wisata reliji disetiap bulan ramadan. Nah untuk itu mari kita ulas bagaimana kesamaan dan perbedaan tradisi malam pasang lampu bulan ramadan digorontalo dan didaerah tercinta batui.

Tradisi malam pasang lampu merupakan tradisi menyambut malam ke-27 bulan ramadan, sebagian masyarakat dibeberapa daerah baik digorontalo maupun dibatui menyakini bahwa malam tumbilutohe atau malom tutungan adalah petanda bulan ramadan telah memasuki malam lailatulqadar atau petenda akan berakhirnya bulan ramadan. Keyakinan inilah yang menjadi kesamaan substansi dari malam pasang lampu di kedua tempat ini, baik itu dibatui maupun digorontalo. Bagitupun dari segi tampilan sampai cara pasang lampunya memang ada beberapa kesamaan antara tradisi tumbilotohe dan tutungan yaitu baik tumbilotohe digorontalo dan tutungan dibatui sama-sama menggunakan media bambu,kerang,dan botol bekas minuman seperti kratingdeng dan M150 sebagai lampu dan untuk bahan bakarnya menggunakan minyak kelapa dan minyak tanah. Lampu2 itu kemudian diletakkan dihalaman rumah, digerbang pagar rumah, atau di pasang berderet didepan pagar rumah masing-masing.

Namun apabila kita sandingkan tradisi malam tumbilotohe digorontalo dan malom tutungan dibatui, mungkin disitu kita akan menemukan adanya perbedaan yang sangat mencolok antara keduanya. Apalagi bagi kita yang pernah mengalami indah dan romantiknya malom tutungan dibatui pada masa-masa kecil dulu, dimana partisipasi masyarakat mulai dari orang tua,anak muda hingga anak kecil begitu besar sehingga menambah kesakralan dan kemeriahan malam tutungan tersebut.

Hingga saat ini, tradisi malam pasang lampu tumbilotohe digorontalo tidak pernah lekang oleh zaman apalagi tergerus oleh laju perkembangan daerah. Tingginya partisipasi masyarakat baik penduduk asli gorontalo maupun para pendatang, serta dukungan pemerintan daerah membuat tradisi tumbilotohe makin semarak dari tahun-ketahun. Saking remainya tradisi tumbilotohe ini, seluruh daerah gorontalo mulai dari rumah,jalan,hingga lorong-lorong kecil mendadak terang benderang dengan deratan lampu botol dengan beragam bentuk dan jenis dibalut kreatifitas masing-masing warganya. Ada yg membuat tumbilotohe dengan desain ucapan selamat hari raya idul fitri, ada yg nyala lampunya dirangkai hingga berbentuk nama kampung mereka, dan masih banyak lagi bentuk kreatifitas yang kemudian melebur bersama tradisi malam pasang lampu digorontalo. Sungguh indah bukan...?

Sementara itu pemandangan berbeda tentu akan kita jumpai pada malam 27 ramadan atau yg dikenal dengan malom tutungan dibatui, momen yang dulunya juga tak kalah semarak dengan tumbilotohe digorontalo, tapi itu dulu....!!!

Dulunya malom tutungan adalah malam yang paling dinanti-nanti oleh masyarakat batui, khususnya muda-mudi dan anak-anak. Persiapannya bahkan sudah dimulai sejak 1 minggu menjelang malam 27 ramadan, dimana bapak-bapak dan anak lelakinya sudah mulai merangkai bambu,kerang dan botol untuk dipasang dimalam tutungan nanti. Geliat riang gembira anak-anak kecilpun menambah indah malom tutungan, mereka akan berebut menyalakan tampu demi lampu yg ada didepan halaman rumah mereka masing-masing, sambil bermain dan saling berkejaran dihalaman rumah, para muda-mudipun tak kalah gembira dimalam tutungan itu, mereka berkumpul bersama teman-teman dan kerabat dekat sambil bersenda gurau,bau ranum tawa sesekali terpancar diwajah riang meraka yang semakin menambah romantis rusanana kampung batui ketika itu.

Paling tidak itulah sepenggal memory malom tutungan yg masih tersisa dalam ingatan masa-masa kecil saya.

Yang unik dari malam tutungan dibatui sekaligus membedakannya dengan tradisi tumbilotohe digorontalo adalah jumlah lampu yg akan di pasang didepan rumah masing-masing warga. Klw malam tutungan yang kita saksikan digorontalo saat ini tidak ada lagi batasan jumlah lampu yg dipasang didepan rumah, hal berbeda terjadi dalam tradisi malom tutungan dibatui, dimana jumlah lampu yg akan dinyalakan ditiap tumah haruslah sama dengan jumlah jiwa yang ada dirumah tersebut. Hanya saja saat ini tradisi tutungan dibatui tidak lagi dilaksanakan oleh semua warga batui. Sehingga dihawatirkan tradisi ini akan punah satu saat nanti.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita kumpulkan lagi kepingan-kepingan memori itu, banyangkan indahnya malam tutungan,bayangkan ramainya, dan bayangkan begitu romantisnya suasana tutungan dibatui yang pernah ada dulu.

Ayo generasi muda batui,,,,Mari kita meriahkan lagi tradisi malam tutungan dibulan ramadan yang akan datang.

Rabu, 10 Februari 2016

Kopi Salah Tetes

Rabu,10 februari 2016 pukul 21.00 wita. Ada yg menarik saat saya menghampiri beberapa teman di sebuah kedai kopi maksoed. Entah kejadian apa yg baru saja saya lewatkan saat itu sehingga gelak tawa beberapa teman tak henti-hentinya pecah ditengah percakapan mereka.

Kedai kopi maksoed adalah satu-satunya kedai kopi digorontalo yg menyajikan menu vietnam drif coffe atau orang kebanyakan menyebutnya copi tetes, hal ini karena cara menikamatinya adalah dengan menunggu tetes demi tetes kopi yg secara perlahan keluar dari gelas penyaring berfilter khusus yg diletakkan di atas sebuah gelas hingga penuh, sehingga butuh kesabaran untuk mulai menikmatinya. Tempatnya yg strategis berlokasi di halaman samping kantor sekretariat AJI (aliansi jurnalis independen) membuat kedai kopi ini ramai dikunjungi para penikmat kopi digorontalo, mulai dari kalangan wartawan, aktivis lingkungan, pejabat, budayawan, pemuda nu, bahkan salah satu personil grup Band Navicula yaitu Roby Navicula sudah pernah mendatangi dan menikmati langsung kopi tetes racikan sahabat Handy Maksoed (pemilik kedai kopi maksoed)

Sekedar ingin mengenalkan sensasi menikmati secangkir Vietnam drip, saya coba mengajak beberapa teman untuk mengunjungi kedai kopi yang sudah sering saya datangi bersama sahabat-sahabat anggota LAKPESDAM NU Kota Gorontalo. Sesampainya disana sayapun mempersilahkan mereka untuk memesan kopi sesuai selera mereka masing-masing, sembari menawarkan agar mereka memesan kopi tetes. Dan merekapun menyahutinya dengan  memesan kopi yg saya rekomendasikan.

Saat sedang menunggu kopi pesanan masing-masing, sayapun meninggalkan mereka yang saat itu sedang duduk asik bercerita disalah satu meja dikedai tersebut untuk sekedar membeli makanan, karena kebetulan saat itu saya belum makan. Dan sekembalinya saya dikedai kopi, saya langsung menghampiri meja tempat duduk mereka untuk menanyakan bagaimana pendapat mereka tentang rasa kopi tetes yang sudah mereka pesan. Namun belum sempat saya bertanya, mereka malah menyambut saya dengan gelak tawa sambil berkata:

"Hahaha, ka.mad ada kejadian lucu lagi disini waktu ka,mad pigi tadi, rugi skali ka mad tidak ada disini tadi" kata salah seorang teman.

Melihat tingkah mereka yg terlihat seolah baru saja mengalami peristiwa lucu dan tak terduga, sayapun langsung bertanya tentang peristiwa lucu apa sebenarnya yang mereka maksud.
Kerena didorong rasa penasaran, saya langsung menanyakan kepada Handy si pemilik kedai kopi yang saat itu kebetulan sedang duduk tepat dibelakang mereka.

"Handy,,,,ada kejadian aneh disini tadi?" Tanya saya kepada handy.
Sambil tertawa, Handy menjawab rasa penasaran saya saat itu.

" Oh iya,,,tadi ada sedikit insiden lucu disini, waktu kamu ada keluar. Napa yg baju merah itu tersangka utamanya mat, dia kase pisah itu gelas saringan kong dia pigi taro diatas meja, untung saja ana sempat dapa lia,amper cuma da abis manetes diatas meja depe kopi bukan manetes pa depe gelas" tutur Handy sambil tertawa kecil.

Nah,,,,ternyata disitulah peristiwa lucu yang menggugah rasa penasaran saya bermula. Secara kebetulan satu dari 4 teman yang datang bersama saya malam itu ternyata belum pernah mencicipi sajian kopi tetes tersebut, sehingga ia memang sama sekali belum mengetahui bagaimana tata cara menikmati kopi tetes.

Sebut saja namanya Awal si penikmat kopi. Dia adalah salah satu anggota HMB (Himpunan Mahasiswa Batui Cabang Gorontalo). Kegemarannya minum kopi ternyata membuat rasa penasarannya memuncak saat saya menceritakan tentang nikmatnya rasa kopi tetes kedai maksoed. Sehingga ketika ia disuguhi kopi tetes pesanannya, tanpa bertanya atau menyimak terlebih dahulu cara pengunjung lain menikmati kopi tetes itu, ia kemudian langsung memisahkan wadah penyering yang masih dipenuhi kopi dan meletakkannya diatas meja. Singkat cerita, meluberlah kopi tetes di atas meja sampai akhirnya ia tersadar dan berkata :

"Ya ampun saya kira ini kopi mo di tuang di gelas so itu saya kase pisah begini" sambil ia bergegas meletakkan kembali saringan kopi ke tempat semula, berharap tak ada yang melihat tingkah lucunya itu.

Namun apa boleh buat tai kambing bulat-bulat nasi pun telah menjadi bubur. Belum sempat ia menyembunyikan peritiwa unik yang dilakukannya, ramai tawa para pengunjung kedai memecah suasana malam itu.

Sungguh malang nian nasibmu wahai sahabat.
"hahahaha" akhirnya sayapun faham peritiwa lucu apa gerangan yang telah saya lewatkan.

Sabtu, 06 Februari 2016

Komik HMB-Gorontalo

Gambar komik sederhana yang dibuat oleh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Batui ini sebenarnya adalah gambaran kegelisahan yang coba mereka tuangkan dalam ruang kreativitas sehingga lebih ringan dan sedikit jenaka.

Pada seri pertama ini Komik HMB-G mengusung pesan bahwa masuknya berbagai perusahaan dan industri dibatui tentunya berdampak pada kehidupan masyarakatnya.

Nah.....menurut teman-teman HMB Gorontalo ini loh salah satu dampaknya,,,,,dan menurut mereka dampak ini berlaku umum disemua tempat yang sedang digerayangi industrialisasi.








Rabu, 03 Februari 2016

Tentang Blog Teliksandi Pongkeari

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu dan salam sejahtera untuk kita semua.

Buat sahabat-sahabat yang telah meluangkan waktu untuk mampir sejenak di blog teliksandipongkeari, atas nama pengelola blog diucapkan banyak terimakasih.....

Blog ini hanya sekedar gubuk kecil untuk mencoba belajar menulis tentang semua hal dan sebagai bentuk kegandrungan saya akan tanah batui tercinta.

Ucapan terima kasih wabil khusus untuk sahabat Cristopel Paino yang telah memotivasi untuk mulai belajar menulis dan mencipta narasi kita sendiri, ucapan yg sama juga sy tujukan untuk adik Zulfrianto Y. Lamasigi yg telah membuatkan blog sederhana ini.

Dan buat yg sudah menyempatkan waktu menbaca tulisan-tulisan didalam blog ini mohon meninggalkan kritik dan saran dikolom komentar yahhh, sebagai bahan koreksi untuk penulis. Boleh bagitu?

Selasa, 02 Februari 2016

Lirik Lagu Daerah Batui : Tu'anyongku

Cipt    : Rahmad Samadi

Baba.......
Kase' tumangku
Tinginau'mo susa' nu butongum
Pomparakai, pongkalibosium

          Mama..........
          Kase' tinangku
          Ponsolomanku,ponginauanku
          Kasabaranto, kusipatakon
          Ikinyonyoangku

Anakum itano'numian
Molio ilimu, montinjohakon kabanaran
Danga kutongi hoso-hoson
Nasehato inau hua' kolilimi anu hua'

           Inau' ahi kasalahanto
           Inau ahi kopian nu mian
           Kolilimimo sala' nu mian
           Kolilimimo kakopiananto

Kisah Heroik Penyelamatan Raja Banggai Oleh Perdekar Unjok Dari Batui

Pada pertengahan abad ke-16 dikampung Seseba (salah satu perkampungan lama di Batui sebelum menjadi Batui yang kita kenal saat ini) yang termasuk wilayah kekuasan kerajaan Banggai hiduplah seorang pemudah miskin yang kerjanya hanya sebagai pencari rotan.Walau hidup miskin, tetapi pemuda tersebut mempunyai ilmu mandraguna yang sangat sakti dan digdaya, pemuda itu bernama Unjok.

Dengan kedigdayaannya, pemuda miskin yang bernama Unjok itu dapat menjadi panglima perang di kerajaan Banggai  (masyarakat batui menyebutnya pongkeari). Unjok kemudian menjadi sangat terkenal dan disegani dikerajaan Banggai. Bahkan kerajaan-kerajaan tetangga sangat segan dan menaruh hormat kepadanya.

Unjok hanyalah seorang pemuda kampung yang lugu dan miskin. Meski hidup miskin tetapi Unjok selalu menunjukan perangai yang sangat mengesankan di lingkungan tempat tinggalnya. Unjok di kenal sebagai pemuda yang sangat jujur dan ringan tangan membantu orang apalagi mereka yang sedang dalam kesulitan. Bekerja sebagai pencari rotan tidak membuat Unjok menjadi berkeluh kesah, dengan ikhlas Unjok menerima suratan takdir hidupnya. mulai pagi hingga menjelang malam, waktunya dihabiskan didalam hutan untuk merotan agar bisa menyambung hidupnya.

Suatu ketika, unjok yang dikenal rajin, jujur dan sangat santun seperti biasanya, pagi-pagi skali sudah meninggalkan rumah untuk merotan dihutan sekitar Batui. Hampir sehari penuh Unjok merotan hingga akhirnya jadi kelelahan. Dia kemudian duduk beristirahat sejenak dibawah pohon yang sangat rindang, dan sembari memandangi rotan hasil olahannya hari itu. 

Hari itu njok boleh gembira, karena rotan yang diperoleh lumayan banyak. dengan senyum simpul, unjok bangkit dari istrahatnya untuk segera pulang dan langsung membereskan semua hasil rotan dan perlengkapan penyikap rotan untuk dibawa pulang.

Usai mengikat rotan, unjok lantas menaikkan rotan kepundaknya dan bergegas pulang. tapi tiba-tiba, baru saja kaki unjok akan melangkah, seketika langkahnya harus terhenti karena rotan yang ada dipundaknya seperti ada yang menarik dari belakang. spontan merasa ada yang menarik rotannya, unjok lantas menoleh kebelakang. tetapi disana tidak dijumpai siapa-siapa, karena itu unjok mencoba melangkah lagi. tapi anehnya, ketika unjok akan mulai melangkah, ia merasakan rotan yang dipikulnya ada lagi yang menahan dan menarik dari belakang. unjok kemudian menurunkan rotan yang dipikulnya ketanah selanjutnya memeriksa rotannya, jangan-jangan ada rotan yang terkait rerumputan. tetapi setelah diperiksa dengan cermat, unjok tidak menemukan satupun rotan yang terkait direrumputan.

"siapa sesunggunya yang usil, menarik-narik rotan dari pikulanku. kalau ada yang menarik, kenapa tak nampak seorangpun disana" gerutu unjok dengan penuh tanya dalam hati.

Disaat fikiran unjok tengah menerawang dan diliputi tanda tanya, tiba-tiba munculah dua mahluk halus (berwujud manusia tapi berbadan kerdil). dua mahluk halus yang sebelumnya belum pernah dilihatnya itu langsung membuka keheningan dengan memberi salam pada unjok sekaligus memperkenalkan diri mereka. yang satu mengaku bernama piso bingkung, sedang satunya lagi bernama kula-kula. melihat kehadiran dua mahluk halus yang berdiri tepat didepannya, unjok secara spontan langsung bertanya pada kedua mahluk halus tersebut.

"apa maksud dan tujuan saya bekerja?" tanya unjok sembari menatapi kedua mahluk aneh tersebut.

Mendapat pertanyaan dari unjok, kedua mahluk itu hanya tersenyum. mereka lalu menjelaskan bahwa sesungguhnya kehadiran mereka adalah untuk menolong unjok.

"kalau mau menolong, mengapa harus menahan dan menarik-narik rotan yang sedang saya pikul" tanya unjok kembali.
"karena dengan cara itulah kita kemudian bisa saling kenal" jawab mahluk aneh itu sekenanya.

Dua mahluk halus itu kemudian memberi alasan mengapa mereka harus menolong unjok. hal itu karena unjok sangat pantas menerima pertolongan dan bantuan dari mereka. sebab sejauh ini unjok dikenal sangat rajin, jujur, dan suka menolong orang yang dalam kesusahan.

"karena kamu suka menolong orang, maka sudah waktunya giliranmu untuk mendapat balasannya. sekarang kamu boleh minta apa saja, nanti atas ijin tuhan akan kami kabulkan" ujar piso bingkung dan kula-kula memberi tawaran kepada unjok.

Mendapat tawaran dari dua mahluk halus yang baru dikenalnya itu, hati unjok langsung kegirangan. tak lama kemudian keluarlah permintaan dari mulut unjok kepada dua mahluk halus tersebut.

"permintaan saya hanya satu. berikan ilmu kelaki-lakian ( bisa jadi pemberani, perkasa, dan kedigdayaan tanpa tanding) "  kata unjok kepada piso bingkung dan kula-kula.
"kalau itu permintaanmu, tentu ilmu tersebut akan kami berikan. kamu memang pantas untuk memegang ilmu seperti itu" jawab piso bingkung dan kula-kula.

Dengan ilmu kelaki-lakian yang dimilikinya, maka ia jadi semakin perkasa. namun walau ia telah memiliki ilmu kelaki-lakian, tetapi perilakunya tidak pernah berubah. unjok tetap menjadi pemuda yang jujur dan rendah hati, bahkan semakin gencar menolong orang yang ditimpa kesusahan. hinggga pada suatu ketika, diwilayah batui diadakan pengumuman oleh petinggi kerajaan banggai untuk mencari pemuda-pemuda pemberani dan digdaya untuk dijadikan pasukan perang yang akan dikirim ke ternate dalam misi pembebasan raja banggai yang sudah sekian tahun ditawan kerajaan ternate. Raja banggai dipenjara oleh raja ternate karena tidak membayar upeti kepada raja ternate. tetapi sang raja punya alasan kuat hingga tidak membayar upeti kepada raja ternate. raja banggai menilai upeti yang diminta kerajaan ternate terlalu besar, hingga tidak mampu dijangkau rakyatnya.

Selama ditahan diternate dan ditempatkan dalam penjara yang berada dibawah kolong istana kerajaan ternate, tepat dibawah tempat pembuangan air. tempat yang sangat lembab, ditambah lagi dengan masa penahanan yang cukup lama, membuat sekujur tubuh sang raja ditumbuhi lumut. upaya pembebasan raja banggai terus diupayakan petinggi kerajaan. Sementara itu, dibatui dan seluruh wilayah kerajaan lainnya, para pemuda datang berduyun-duyun untuk menjadi pasukan perang kerajaan. unjok pun ikut mendaftar dengan harapan dapat diterima menjadi bagian dari pasukan kerajaan. namun ternyata kehadiran unjok hanya dipandang sebelah mata oleh petinggi kerajaan dengan menolak keinginannya. hanya didorong oleh rasa cintanya yang sangat tulus kepada raja yang telah mempertaruhkan jiwa dan raga untuk rakyatnya membuat unjok terus berupaya agar dapat ikut keternate untuk membebaskan sang raja.

Tiba saatnya pemberangkatan pasukan keternate, unjok yang tidak terpilih, tetap datang kekapal yang akan mengangkut pasukan (pongkeari) dari batui ke ternate. niat unjok sudah bulat, walau hanya dibolehkan ikut sebagai anak buah kapal yang bertugas merimas rembesan air laut dari dalam lambung kapal (dalam bahasa batui disebut Tolo limas duangan). untuk sekedar berupaya agar bisa naik kekapal untuk sampai keternate.

Beberapa hari dalam pelayaran dari banggai menuju ternate, ternyata semua kapal dari kerajaan banggai dapat medarat dipantai ternate dengan selamat. setelah sampai, panglima perang (tanaas) dari kerajaan banggai mengutus seorang kurir untuk menemukan raja ternate guna menyampaikan pesan dari kerajaan banggai. tuntutan kerajaan bangaai intinya meminta agar raja mereka segera dibebaskan. jika tidak dibebaskan, terpaksa kerajaan ternate akan diserang. itulah pesan dari tanaas banggai yang dibawa oleh kurir. 

Mendapat ancaman dari panglima perang kerajaan banggai lewat kurir, raja ternate terlihat tak gentar, dan justru hanya tertawa terbahak-bahak. dan kemudian raja ternate memerintahkan kurir dari kerajaan banggai untuk menyampaikan pesan balasan darinya bahwa ia akan membebaskan raja banggai dengan satu sarat yaitu apabila pasukan kerajaan banggai bisa mengalahkan tadulako (panglima perang kerajaan ternate) saat syarat itu disampaikan kepada panglima perang banggai, semua petinggi dari kerajaan banggai langsung menjadi ciut nyalinya karena panglima perang ternate bernama tadulako itu sangatlah terkenal sakti mandraguna. melihat tidak ada satupun yang berani menantang tadulako, unjok lalu menawarkan diri kepada tanas agar diperkenankan untuk menantang tadulako. keberanian unjok untuk menantang tadulako akhirnya membuat tanaas harus mengutus kurir lagi kekereajaan ternate untuk menyampaikan pesan dari kerajaan banggai bahwa tadulako akan ditantang oleh pemuda dari batui bernama unjok.

Kedua belah pihak kemudian melakukan pertemuan untuk mengatur tempat dan hari pertarungan. dan pertarungan disepakati dilakukan keesokan harinya. satu hari sebelum bertarung, unjok mendatangi tanaas (panglima perang) kerajaan banggai untuk meminta agar nanti malam jangan tidur ditempatnya.

"tempat tidur tanaas malam ini akan saya pakai" kata unjok kepada tanaas.

Saat malam tiba, unjok masuk kekamar tanaas. disana unjok tidak tidur, tetapi hanya bersemedi dan berdo'a meminta kepada yang maha kuasa, agar besok hari dapat diberikan kekuatan agar mampu mengalahkan tadulako, sehingga bisa membebaskan sang raja yang sudah sangat menderita. ketika tiba hari pertarungan, meski hari masih pagi, tetapi seluruh isi kerajaan ternate sudah nampak sibuk untuk dapat menyaksikan pertarungan antara tadulako mereka yang digdaya dan perkasa dengan seorang pedekar muda bernama unjok dari kerajaan banggai.

Sebelum duel dimulai, unjok memerintahkan tanaas agar semua perahu perang dari kerajaan banggai dijajar ditepi pantai dekat tempat pertarungan.

"deretkan semua kapal dari kerajaan banggai dipinggir pantai. jangan lupa letakkan kapal dari batui diposisi paling ujung" perintah unjok kepada tanaas dan para juragan kapal.

Ketika gong pertandingan ditabuh, unjok langsung naik keatas kapal. disana unjok duduk tafakur dan berdo'a. unjok yang mempunyai ilmu kelaki-lakian langsung meloncat dan terbang keatas kapal. dengan sangat ringannya unjok dapat terbang dari tiang kapal yang satu kekapal yang lain. tiba dikapal paling ujung yang berasal dari batui, bagai seekor burung unjok dapat terbang menari-nari diudara. sementara itu, tadulako ternate yang perkasa dan digdaya itu hanya dapat terpaku melihat kehebatan unjok yang bisa terbang. 

Dengan saktinya, unjok terbang keatas dahan kelapa, sedangkan tadulako ternate tetap bersiaga dengan senjatanya menunggu unjok dibawah pohon. dan anehnya, ketika unjok terbang keatas pohon dan menebas daun-daun kelapa, ternyata tebasan daun kelapa itu dapat berubah menjadi anak-anak panah dan lembing yang menghujani pasukan perang ternate yang ada dibawahnya. mendapat serangan yang aneh, dahsyat dan mematikan, membuat pasukan perang ternate jadi kocar kacir. tadulako telah dibuat kaget dan ikut lari pontang panting untuk mencari selamat. melihat musuhnya berantakan, unjok lantas berteriak meminta agar raja banggai segera dibebaskan.      

" sekarang juga saya minta raja banggai untuk dibebaskan. bila tidak, semua yang hidup dibumi ternate ini akan saya lumatkan. yang akan saya tinggalkan hidup dan berjalan hanyalah ayam" teriak unjok sambil terbang memainkan pedangnya.

Melihat kesaktian Unjok,Raja ternate hanya bisa terpanah dan terkagum-kagum. Sementara tadulako yang nyalinya sudah menciut langsung mengangkat bendera putih, petanda menyerah kalah.Tidak lama kemudian raja Ternate memerintahkan pasukannya untuk membebaskan raja Banggai. Setelah di bebaskan, sekujur tubuh raja yang telah ditumbuhi lumut langsung dibersihkan dan kemudian dibawah pulang ke Banggai.

Tiba di Banggai, raja tinggal hanya beberapa hari di istana kerajaan banggai. Sedangkan Unjok yang sempat di angkat menjadi panglima perang kerajaan tetap memilih pulang ke Batui dari pada tinggal di istana yang ada di Banggai.Tindakan sang raja yang memilih tinggal di Batui adalah ungkapan rasa terimakasihnya kepada Unjok yang telah membebaskan dirinya dari penjara Ternate. Namun ternyata tindakan raja itu menimbulkan fitnah dari sebagian petinggi kerajaan yang mengatakan bahwa kerajaan Banggai sudah tenggelam yang tertinggal saat ini hanyalah kerajaan Batui karena raja Banggai di nilai sudah memindahkan istananya ke Batui.

Berpangkal dari fitnah tersebut, kemudian para petinggi kerajaan banggai dari berbagai wilayah di Batui berkumpul sekaligus menyiapkan pasukan perang untuk menyerang kerajaan Batui. Penyerangan terhadap Batui yang akan di lakukan kerajaan Banggai alasannya untuk memberikan pelajaran kepada Batui.

Namun sayangnya segala upaya penyerangan yang dilancarkan pasukan kerajaan Banggai tidak dapat memasuki wilayah Batui karena terhalang air sungai yang sangat besar dan deras keadaan itu di manfaatkan Unjok untuk menjelaskan kepada pasukan kerajaan Banggai duduk perkara yang sebenarnya. Sayangnya pasukan kerajaan Banggai tidak mau peduli lagi hingga pertempuranpun tidak bisa terelakkan lagi. Sementara itu pasukan Batui yang di pimpin langsung oleh Pongkeari Unjok mampu dengan mudah memukul mundur pasukan kerajaan Banggai dengan kesaktian yang dimilikinya 

Sayangnya meski Unjok sudah melakakukan yang terbaik bagi kerajaan Banggai dan Batui, ternyata hal itu dipandang lain oleh Bosanyo(camat dimasa kini). Dimata Bosanyo Batui, Unjok bukanlah apa-apa, hingga akhirnya Bosanyo Batui membuat fitnah dan mempermalukan Unjok di hadapan rakyatnya dengan mengatakan:

"Jangan hanya bakinya yang mau di alas merah sementara musuh hanya dibiarkan. Itu sama sepertinya Unjok hanya ingin kekuasaan dan peghormatan sedangkan untuk melawan musuh tidak mampu berbuat apa-apa", fitnah Bosanyo di hadapan masyarakat Batui.

Merasa telah dipermalukan didepan masyarakatnya sendiri, Unjok merasa sangat kecewa dan karna tidak mampu menanggung malu, Unjokpun mengakhiri hidupnya dengan memotong dirinya sendiri dengan menggunakan pedangnya. mendapati Unjok mati bunuh diri, rakyat Batui jadi sangat bersedih. Mereka tau apa yang menyebabkan unjok memilih untuk mengahiri hidupnya dengan jalan bunuh diri. Geram dengan fitnah yang telah merenggut nyawa pongkeari unjok, tanpa di komandu, rakyat batui langsung mencari Bosanyo Batui yang telah memfinah dan maempermalukan unjok yang di kenal rakyat sebagai pribadi yang jujur, adil, dan suka menolong.

Setelah berhasil menangkap Bosanyo Batui, hari itu juga bosanyo Batui sinasap ohupnyo (dikupas wajahnya) dengan menggunakan parangnya sendiri hingga tewas. Tindakan rakyat Batui itu merupakan balasan terhadap bosanyo yang telah memfitnah orang yang sangat mereka cintai. Setelah Unjok mangkat, akhirnya raja Banggai kembali keistananya dibanggai, dan sejak itulah kerajaan Banggai kembali menjadi normal dan Batui tetap menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari sejarah ditegakkannya kehormatan dan harga dirih kerajaan Banggai.

*  Tulisan ini disadur langsung dari buku berjudul "cerita rakyat dari kabupaten banggai" yang ditulis oleh Setiyo Utomo dan Rully Sangmerah,
*  Pada naskah aslinya, cerita rakyat ini berjudul pendekar unjok dari batui.

Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat

Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...