Rabu,10 februari 2016 pukul 21.00 wita. Ada yg menarik saat saya menghampiri beberapa teman di sebuah kedai kopi maksoed. Entah kejadian apa yg baru saja saya lewatkan saat itu sehingga gelak tawa beberapa teman tak henti-hentinya pecah ditengah percakapan mereka.
Kedai kopi maksoed adalah satu-satunya kedai kopi digorontalo yg menyajikan menu vietnam drif coffe atau orang kebanyakan menyebutnya copi tetes, hal ini karena cara menikamatinya adalah dengan menunggu tetes demi tetes kopi yg secara perlahan keluar dari gelas penyaring berfilter khusus yg diletakkan di atas sebuah gelas hingga penuh, sehingga butuh kesabaran untuk mulai menikmatinya. Tempatnya yg strategis berlokasi di halaman samping kantor sekretariat AJI (aliansi jurnalis independen) membuat kedai kopi ini ramai dikunjungi para penikmat kopi digorontalo, mulai dari kalangan wartawan, aktivis lingkungan, pejabat, budayawan, pemuda nu, bahkan salah satu personil grup Band Navicula yaitu Roby Navicula sudah pernah mendatangi dan menikmati langsung kopi tetes racikan sahabat Handy Maksoed (pemilik kedai kopi maksoed)
Sekedar ingin mengenalkan sensasi menikmati secangkir Vietnam drip, saya coba mengajak beberapa teman untuk mengunjungi kedai kopi yang sudah sering saya datangi bersama sahabat-sahabat anggota LAKPESDAM NU Kota Gorontalo. Sesampainya disana sayapun mempersilahkan mereka untuk memesan kopi sesuai selera mereka masing-masing, sembari menawarkan agar mereka memesan kopi tetes. Dan merekapun menyahutinya dengan memesan kopi yg saya rekomendasikan.
Saat sedang menunggu kopi pesanan masing-masing, sayapun meninggalkan mereka yang saat itu sedang duduk asik bercerita disalah satu meja dikedai tersebut untuk sekedar membeli makanan, karena kebetulan saat itu saya belum makan. Dan sekembalinya saya dikedai kopi, saya langsung menghampiri meja tempat duduk mereka untuk menanyakan bagaimana pendapat mereka tentang rasa kopi tetes yang sudah mereka pesan. Namun belum sempat saya bertanya, mereka malah menyambut saya dengan gelak tawa sambil berkata:
"Hahaha, ka.mad ada kejadian lucu lagi disini waktu ka,mad pigi tadi, rugi skali ka mad tidak ada disini tadi" kata salah seorang teman.
Melihat tingkah mereka yg terlihat seolah baru saja mengalami peristiwa lucu dan tak terduga, sayapun langsung bertanya tentang peristiwa lucu apa sebenarnya yang mereka maksud.
Kerena didorong rasa penasaran, saya langsung menanyakan kepada Handy si pemilik kedai kopi yang saat itu kebetulan sedang duduk tepat dibelakang mereka.
"Handy,,,,ada kejadian aneh disini tadi?" Tanya saya kepada handy.
Sambil tertawa, Handy menjawab rasa penasaran saya saat itu.
" Oh iya,,,tadi ada sedikit insiden lucu disini, waktu kamu ada keluar. Napa yg baju merah itu tersangka utamanya mat, dia kase pisah itu gelas saringan kong dia pigi taro diatas meja, untung saja ana sempat dapa lia,amper cuma da abis manetes diatas meja depe kopi bukan manetes pa depe gelas" tutur Handy sambil tertawa kecil.
Nah,,,,ternyata disitulah peristiwa lucu yang menggugah rasa penasaran saya bermula. Secara kebetulan satu dari 4 teman yang datang bersama saya malam itu ternyata belum pernah mencicipi sajian kopi tetes tersebut, sehingga ia memang sama sekali belum mengetahui bagaimana tata cara menikmati kopi tetes.
Sebut saja namanya Awal si penikmat kopi. Dia adalah salah satu anggota HMB (Himpunan Mahasiswa Batui Cabang Gorontalo). Kegemarannya minum kopi ternyata membuat rasa penasarannya memuncak saat saya menceritakan tentang nikmatnya rasa kopi tetes kedai maksoed. Sehingga ketika ia disuguhi kopi tetes pesanannya, tanpa bertanya atau menyimak terlebih dahulu cara pengunjung lain menikmati kopi tetes itu, ia kemudian langsung memisahkan wadah penyering yang masih dipenuhi kopi dan meletakkannya diatas meja. Singkat cerita, meluberlah kopi tetes di atas meja sampai akhirnya ia tersadar dan berkata :
"Ya ampun saya kira ini kopi mo di tuang di gelas so itu saya kase pisah begini" sambil ia bergegas meletakkan kembali saringan kopi ke tempat semula, berharap tak ada yang melihat tingkah lucunya itu.
Namun apa boleh buat tai kambing bulat-bulat nasi pun telah menjadi bubur. Belum sempat ia menyembunyikan peritiwa unik yang dilakukannya, ramai tawa para pengunjung kedai memecah suasana malam itu.
Sungguh malang nian nasibmu wahai sahabat.
"hahahaha" akhirnya sayapun faham peritiwa lucu apa gerangan yang telah saya lewatkan.
8 komentar:
bung Awal bikin kisah lagi.. ampuuuunn tidak mo abis-abis kisahmu ini awal. tingkatkan hahahaha
Hahaha,bolo maapu bung awal.
Haha ba kasus lagi awal
Hahaha... mantap2
Hahaha... mantap2
Itu namanya lalanun kopi
Lanjutkan :)
Posting Komentar