Jumat, 29 September 2023

Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat

Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, produksi bumifilm atas prakarsa Aliansi Jurnalis Independen ( AJI ) Gorontalo Dan LAKPESDAN NU KOTA GORONTALO, Lembaga Adat, Dan Pemuda Adat Batui.

1. Mereka Yang Bertahan Di tanah Adat 

Sabtu, 18 Februari 2017

Sirat Cinta Dari Balik Penjara

Luwuk, 26 Januari 2005

Buat Dinaku yang selalu sabar

dalam menapaki cobaan

di alam –

kebebasan

Dina yang sangat matrix rindukan……..

melalui surat ini mat ingin memberitahukan bahwa keadaan mat di lembaga sampai dengan saat kutulis surat ini alhamdulillah masih dalam lindungaNYA, dengan anugerah kesehatan dan keafiatan. Semoga hal ini juga berlaku buat kamu disana Amiin…

Sebelum kurangkai dalam benakmu anugerah kesedihan dan penderitaan yang diberikan Tuhan kepadaku, tiada kata yang paling pantas untuk mengawalinya selain ucapan terima kasih yang tulus dari Mat karena Dina masih mau menjagakan cintaku yang selama ini telah susah payah kita pertahankan bersama. Sekali lagi terima kasih sayang…

Semenjak kedatangan suratmu, semua tabir penderitaan, keraguan, kesedihan, dan kecemasan yang selama ini menjadi nelangsah yang seolah membuat badannya Mat lemah terjulur dan kaku tanpa harapan kini berubah jadi secercah harapan dan jawaban dari semua pertanyaan yang sering Mat utarakan buat Dina. Suratmu seakan memahkotai kebahagiaan bagi jiwaku yang hambar terbelenggu dalam kesengsaraan. Dari kejauhan pandangan Mat memohon agar Dina paham bahwa sesungguhnya semua pertanyaan yang sering Dina dengar dariku bukanlah sebuah keraguan tapi semua itu adalah bentuk ketulusan dan kekhawatiran terpisah dari kesejukan dan bersabarlah dari seorang yang sangat Mat sayangi. Mat rasa Dina pun tahu itu.

Dina sayang, kamu tahu tidak betapa menderitanya Mat sewaktu malam pisah tahun itu sampai-sampai waktu Mat baca surat yang Dina kirim begitu sampai di kalimat dimana Dina ada Tanya tentang malam tanggal 1 itu jujur kasihan….Mat punya air mata. Bagaimana tidak malam itu seharusnya Mat bisa sama-sama dengan Dina karena malam itu sangat berarti buat Mat namun apa daya, Mat Cuma bisa duduk sendiri di kamar sempit penuh terali. Mat Cuma bisa kuatakan hati bahwa sesungguhnya semakin besar sang duka menggoreskan duka di hatinya Mat maka akan semakin besar kemungkinan hanya Mat mampu mewadahi bahaya, semoga Dina pun meyakini bahwa kita pasti bisa mendapatkan bahagia dari ujian berat ini seperti yang pernah kita alami dulu sewaktu kak santi dan kak imun berusaha untuk memisahkan torang namun akhirnya kita bisa keluar dari cobaan itu.

Dinongku sayang

Waktu malam tanggal 1 itu, setelah apel malam jam 07.00 Dina tahu Mat dengan samua tahanan dan napi sudah terkunci dalam sel masing-masing yang luasnya Cuma macam WCnya balecos camp.waktu itu sambil baisap rokok matra yang Cuma 3 batang,mat mencoba untuk mengingat kenangan-kenangan manis waktu sama-sama dengan dinong mulai dari malam jadiannya torang,waktu torang putus,waktu dina sakit,waktu dina datang babawa akan makanan sama matrix dibalecoz,dan yang bikin jato lagi matrixpe air mata waktu teringat dina perna carita tentang ka,dati dengan depe cowok kon mat manangis baru dina polo matrix sambil mengatakan “yaaa laki-laki kon manangis”saya tidak mobikin bagitu ngana.sekitar jam 11 karena perasaannya mat semakin gelisah akhirnya matrix mencoba untuk sholat daan dalm sholatnya mat memohon agar ALLAH menjaga dina……dalam naskah aslinya tilisannya sudah tidak dapat dibaca lagi……………….kekuatan jiwa untuk melalui malam neraka itu.dina sayang,alhamdulillah ALLAH mendengar doanya matrix dan keajaiban membuat matrix terlelap dengan tenang sehingga malam neraka itu tidak mampu lagi menyakitkan hatinya mat karena mat nanti terbangun ketika azan subuh dan mat sedah berada ditahun 2005 baru itulah Mat mulai menyadari bahwa sesungguhnya perasaan cinta sayang tidak pernah menyadarkan jiwa kita disaat kita sedang bersama tetapi dia serngkala membangunkan kita disaat kita terasing dalam kesepian dan kesendirian.

Dina sayang ………………

Mungkin ini bisa jadi saat terakhir kita bisa saling bicara mungkin lewat surat, dan kini mat cuma bisa menitipkan cinta buat dina, dan seandainya oleh masa dan rasa yang selalu terkikis membuat cinta yang kutitipkan semakin memudar dan rapuh oleh kesendirian dan kesepianmu, maka buanglah titipan itu, demi cintaku, demi orang yang kusayangi dari penantian panjang dan demi kebahagiaanmu demi ALLAH matrix rela kehilangan baju yang paling kusayangi.

Namun seandainya ALLAH menginginkan matrix untuk 

Lirik Lagu : Masih Disini

Cipt : Rahmad Samadi

Detik waktu berlalu,

Roda zaman berputar

Hempaskan setiap insan yang lemah,

Tergilas nafsu angkara manusia

Coba kau dengarkan

Tangis dan derita

          Kitapun masih disini

          Menikmati indah dunia

          Terhempas jauh dari nurani

          Namun bangga sebarkan tirani hidup

          Inikah jawaban

          Kesesatan manusia

Ingin kuberlari tinggalkan semua ini

Namun aku tak sanggup dengarkan tangis perih

Ingin aku berbalik dari wajah pertiwi

Namun restu illahi menhablur dalam diri

Puisi : Bumiku Berkeringat, langitku memerah

Buah Pena : D'Kasabantira

Dibumi berkeringat ini,
Belum semua hilang ingatku akan elok parasmu yg lampau,
Dibumi kerontang ini,
Belum semua musnah kenangku  akan hijau gunung dan asri belantaramu yg dulu,

Dibumi yg kini penuh sawit ini,
Pernah kita berlarian,tertawa, dan bermain bersama dalam buai tradisi dan alam yg lestari,
Dibumi yg kini perutnya penuh pipa migas ini,
Pernah kita menanam janji, asah dan air mata untuk menjaga amanah sang luluhur.

Dilangit merah ini,
Api migas menjilat, menyala-nyala tanpa ada yg mencelah,
Dilangit yg marah ini,
Asap mobil pengangkut sawit merayap-rayap seperti rayap tanpa ada yg mencercah,

Dibumi berkeringat, langit merah ini,
Tak ada lagi kata yg bisa dipegang,
Tak ada suara tanpa curiga,
Tak ada kebaikan yg dibolehkan,
Tak ada pencerah yg diberi celah,
Yg boleh ada hanya penjilat,
Dan yg tersisah hanya amarah.

Gorontalo, 19 Februari 2017

Minggu, 01 Januari 2017

Contoh ToR Bedah Buku "Jihad NU Melawan Korupsi"

                                                               

Kerangka Acuan Kegiatan
Term Of Reference (TOR)
Bedah Buku “ Jihad NU Melawan Korupsi”
Black wall Cofee, Kota Gorontalo, 27 Januari 2017
“Nahdlatul Ulama adalah jamiyyah yang lurus bersifat memperbaiki dan menyantuni. Ia manis terasa di mulut orang-orang yang baik, dan bengkal di tenggorokan orang-orang yang tidak baik. Dalam hal ini hendaklah Anda sekalian saling mengingatkan dengan kerjasama yang baik. Dengan petunjuk yang memuaskan dan ajakan memikat serta hujjah yang tak terbantahkan.” 

Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’ari
(10 April 1875 – 25 Juli 1947) 
Sumber: Mukadimah Qanun Azasi 1926

1.   Gambaran Umum

Sebagai bagian penting dari komponen bangsa yang memiliki andil besar dalam panggung sejarah geneology terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Nahdatul Ulama tentunya memiliki peran tenting dalam semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peran strategisnya sebagai organisasi sosial keagamaan sekaligus sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia tidak hanya dialktualisasikan dalam aras gerakan keagamaan dan keberpihakannya terhadap pelestarian tradisi Nusantara. Namun lebih dari itu, kaum Nahdiyin terus berusaha mempertegas perannya dalam melanjutkan cita-cita luhur pendirinya untuk memastikan kehidupan bangsa yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Sementara itu, salah satu persoalan pelik yang dihadapai bangsa Indonesia dewasa ini adalah KORUPSI. Perilaku korup inilah yang semakin hari semakin menggerogoti dan melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan yang sangat memprihatinkan adalah tercatatnya nama Indonesia sebagai salah satu negara dengan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang terbilang buruk, justru bersumber dari perilaku koruptif para pengusa, politisi dan penyelenggara negara baik dilevel nasional maupun ditingkat daerah.

Kondisi bangsa yang kian terpuruk oleh tinta hitam korupsi inilah yang menjadi salah satu konsen dalam bahasan buku dengan judul “Jihad NU Melawan Korupsi” hasil inisiasi LAKPESDAM-PBNU, Gusdurian, Kemitraan, dan KPK yang diterbitkan bulan Juni 2016. Buku ini tidak hanya menunjukkan komitmen NU dalam perannya perang melawan korupsi, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar lebih peka dengan persoalan korupsi.

Dalam ulasan mukaddimahnya, buku ini mencoba memotivasi pembacanya bahwa “Salah satu alat diplomasi Indonesia ke dunia internasional adalah kebanggaan bahwa kita adalah negeri muslim terbesar di dunia yang moderat dan toleran. Indonesia juga dilihat sebagai negeri muslim dengan tingkat perkembangan demokrasi yang membanggakan. Indonesia dihitung sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Kita bisa berbangga dengan perkembangan demokrasi di Indonesia. Meskipun masih ada sejumlah kalangan mempersoalkan relasi Islam dan demokrasi, tapi faktanya demokrasi telah menjadi pilihan jalan politik yang mampu mengkanalisasi seluruh perbedaan orientasi politik di Indonesia”. 

Namun lebih lanjut dibeberkan suatu kenyataan dimana kebanggaan itu harus terinterupsi kalau kita menengok persoalan korupsi di Indonesia. Korupsi dalam berbagai modusnya benar-benar menjadi penyakit yang menggerogoti daya tahan bangsa ini. Hampir semua lini kehidupan masyarakat kita tidak bisa sepenuhnya dilepaskan dari perilaku koruptif. Tidak mengherankan bila Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia terbilang buruk.

Buku ini juga menghadirkan hasil data riset penulis yang dilakukan sejak Tahun 2013 sampai Agustus 2014 dengan Indikator penilaian terkait prinsip transparansi dan akuntabilitas untuk pejabat politik, pemerintah daerah, dan diberbagai level penyelenggara negara, Sehingga analisis dan telaah kritis yang dikemukakan penulisnya benar-benar memiliki dasar pijakan yang kuat baik dari segi tekstual maupun kontekstual. Dalam pokok-pokok bahasanya, buku Jihad NU Melawan Korupsi ini juga menyugukan solusi yang konstruktif, konprehensif, dan terukur baik melalui putusan bahtsul masa’il maupun rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan, menunjukkan bahwa NU memberi perhatian serius terhadap persoalan korupsi. Bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang hanya bisa ditekan atau di berantas apabila terjadi kesamaan persepsi dan sinergitas antara pemerintah, penegak hukum dan masyarakat dalam hal membangun karakter dan semangat anti korupsi.

Semangat jihad melawan korupsi seperti gagasan dalam buku inilah yang coba didiskusikan oleh Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam NU Kota Gorontalo) melalui kegiatan bedah buku “Jihad NU Melawan Korupsi” bekerja sama dengan Gusdurian, dan Ansor Kota Gorontalo, serta mendapat dukungan penuh dari PWNU Provinsi Gorontalo,

2.   Tujuan dan Manfaat

            Selama ini tema Korupsi lebih banyak dipandang sebagai ranah bahasan Hukum, sehingga berbagai analisis konstruktif dan telaah kritis dalam pandangan agama masih sangat jarang kita temui khususnya di Gorontalo, padahal masalah korupsi sudah menjadi masalah umat manusia yang didalamnya ada norma agama. Oleh karena itu keberadaan agama yang mengambil peran sebagai pedoman moral manusia sangat diperlukan agar jalan panjang pemberantasan dan pencegahan perilaku koruptif selaras dan bersinergi anatar norma hukum, norma adat, dengan norma-norma universal dalam islam.

            Melalui bedah buku “Jiahad NU Melawan Korupsi” diharapkan bisa memperkaya hasanah pengetahuan dan wawasan kita dalam memahami konsepsi “Jihad” dalam pandangan islam dan seperti apa dan mengapa NU mengajak dan mengajarkan kita untuk secara berjamaah berjihad melawan KORUPSI.

            Adapun manfaat dari bedah buku “Jihat NU Melawan Korupsi” ini adalah dapat dijelaskan sebagai berikut :

Ø Internal
Melalui bedah buku ini diharapkan bisa media peningkatan kapasitas inteketual dan penguatan pemahaman serta pengetahuan untuk badan-badan otonom dan lembaga NU yang ada di Gorontalo tentang konsep dan pandangan NU dalam hal jihad melawan korupsi.
Ø Eksternal
Mensosialisasikan ide dan gagasan yang ada dalam buku “Jihad NU Melawan Korupsi” kepada Organisasi Kepemudaan, NGO, LBH, Akademisi, Praktisi social, pemerintah dan masyarakat Gorontalo, sehingga semangat jihat melawan korupsi bisa membumi di tanah Gorontalo.
3.   Pembicara.

            Adapaun pembicara utama dalam bedah buku “Jihad NU Melawan Korupsi” adalah sebagai berikut :
Pembicara         :  Abi Setyo Nugroho ( LAKPESDAM PBNU )
                         :  Utusan KPK RI

Pembanding  : Ir. Alim Niode, M.Si, ( Kepala Ombudsman RI Provinsi Gorontalo dan    Budayawan )
                         :  Prof. Dr. Sarson Pomalato, M.Pd, ( Direktur Paska Sarjana UNG)

Moderator       :  Dikson Yasin, S.H.I, M.H.I.


4.   Target Peserta
            Target peserta yang diharapkan hadir dalam kegiatan bedah buku ini adalah sejumlah 340 orang peserta yang terdiri dari :
-       Pejabat di Lingkungan Pemerintah Daerah sejumlah 10 orang
-       PWNU Provinsi Gorontalo sejumlah 25 orang
-       Akademisi, Guru, Politisi, Praktisi sejumlah 20 orang
-       Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo 20 orang
-       Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Mahasiswa sejumlah 50 orang
-       NGO, LSM, LBH sejumlah sejumlah 20 orang
-       Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Gorontalo 20 orang
-       Lakpesdam Kota Gorontalo sejumlah 25 orang
-       Jaringan Gusdurian Gorontalo sejumlah 25 orang
-       IPNU dan IPPNU Gorontalo sejumlah 25 orang
-       Fatayat NU Gorontalo sejumlah 25 orang
-       Muslimat NU Gorontalo sejumlah 25 orang
-       PC.PMII Kota Gorontalo sejumlah 10 orang
-       PC.PMII Kab.Gorontalo sejumlah 10 orang
-       KOPRI PMII Kota Gorontalo sejumlah 10 orang
-       KOPRI PMII Kab.Gorontalo sejumlah 10 orang
-       Banser NU Gorontalo sejumlah 25 orang

5.   Waktu Dan Lokasi

Hari/ Tanggal  : Jumat, 27 Januari 2017
Waktu             : 18.30 Wita, Sampai Selesai.
Lokasi             : Black Wall Coffee, Jln Agusalim. Kota Gorontalo

6.   Penyelenggara Kegiatan
            Kegiatan bedah buku ini diselenggarakan oleh Lakpesdam NU Kota Gorontalo bekerjasama dengan Gusdurian Gorontalo, Dan Ansor Kota Gorontalo. Serta mendapat dukungan penuh dari PWNU Provinsi Gorontalo.
7.   Susunan Panitia
            Bedah Buku “Jihad NU Melawan Korupsi”

Pelindung                                : Dr. H. Zulkarnain Sulaeman, M.H.I.
                                                  (Ketua PWNU Provinsi Gorontalo)

Penasehat                                : Ariyanto Mopangga, S.Ag.
                                                : Muhlis Huntua, S.Ag, M.Si.
                                                : Moh. Jufryhard
                                                : Meis Kiraman
                                                : Firman Ikhwan

Penanggung Jawab                 : Wahyudin Mamonto
                                                : Cristopel Paino

Ketua Panitia                          : Rahmad Samadi
Sekertaris                                : Abdul Kadir Lawero
Bendahara                               : Inal Datunsolang

Seksi Acara                             : Anggi Mamonto
                                                : Rin Kobandaha

Seksi Humas                           : Djemy Radji
                                                : Evol Paino
                                                : Aprianto Miu
                                                : Pepen

Seksi Peralatan                        : Nikky Iriandi Ilanunu
                                                : Adri Yudha I. Damongi
                                                : Adi Lakoro
                                                : Zulhan Potabug

Seksi Konsumsi                       : PMII Komisariat IAIN Cab. Kota Gorontalo


Seksi Penggalangan
Dana, Dekorasi Dan
Dokumentasi                           : Ersandi Paputungan
                                                : Irsandi Posuma
                                                : Mukli Gaib
                                                : Aldirman S.Pawata
                                                : Radli Dodo
                                                : Rizky Potabuga
                                                : Zulkifly D. Karau
                                                : A Fahrul Rozi
8.   Sumber dana
Sumber dana dari kegiatan bedah buku “Jihad NU Melawan Korupsi” adalah berasal dari PWNU Provinsi Gorontalo dan PCNU Kota Gorontalo.

9.   Agenda Acara
            Terlampir

10.              Rencana Anggaran
            Terlampir

11.     Penutup
Demikian Tor of Reference ini dibuat, agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.


Lampiran 1
Agenda Acara Bedah Buku “Jihad NU Melawan Korupsi”
Black Wall Coffee, 27 Januari 2017

WAKTU

ACARA

PENGISI ACARA

TEMPAT

18.45-19.00
Pembukaan
Risno Ahaya (Maestro Gambus Gorontalo)





Black Wall Coffee
19.00-19.10
Opening Ceremony
MC
19.10-19.15
Sambutan
- Wahyudin Mamonto (Ketua  Lakpesdam NU Kota Gorontalo)
- Dr. H. Zulkarnain Sulaeman,M.H.I. (Ketua PWNU Prov.Gorontalo) sekaligus Membuka dengan resmi Kegiatan Bedah Buku “Jihad NU Melawan Korupsi”
19.15-19.30
Pemaparan Moderator
Dikson Yasin, S.Hi, M.H.I.
19.30-20.30
Pemaparan Materi
Narasumber Dan Pembanding
20.30-20.50
Tanya Jawab
Moderator
20.50-21.00
Penutup
MC
21.00-21.30
Deklarasi Gorontalo Anti Korupsi Dan Foto Bersama

MC


Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat

Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...