Senin, 01 Februari 2016

Hujanpun Tak Lagi Jadi Penghalang

Oleh ; Rahmad Samadi
Gorontalo, 15 Mei 2013

“Tahukah kamu siapa orang yang mendustakan agama?.  Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya. Dan enggan menolong dengan barang berguna”. (Al-Ma’un 1-7).

Berawal dari rapat BKM LAMAHU yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 4 mei 2013 yang membahas tentang rencana penyaluran dana kegiatan sosial produktif di Kelurahan Dulomo Utara, maka lahirlah beberapa kesepakatan bersama antara lain bahwa pelaksanaan penyaluran akan dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 8 mei 2013 bertempat di Aula Kantor Desa Kelurahan Dulomo Utara dengan bentuk kegiatan penyaluran makanan tambahan balita dibawah umur lima tahun sebanyak 25 orang balita yang dibiayai dengan dana sebesar Rp 1.303.000 yang merupakan hasil pinjaman aset sosial produktif BKM LAMAHU berupa kursi 100 buah, meja 3 buah dan taplak meja 3 buah. 


Setelah semua persiapan mulai dilaksanakan oleh panitia penyaluran dan fasilitator menyampaikan ke Tim Korkot tentang hasil-hasil kesepakatan rapat BKM, ternyata tanggal pelaksanaan yang ditetapkan oleh BKM yaitu tanggal 8 mei 2013 bertepatan dengan pelaksanaan WASDAL ( pengawasan dan pengendalian program penanggulangan kemiskinan yang juga dilaksanakan pada tanggal yang sama oleh Tim OSP yang harus dihadiri oleh seluruh Tim Faskel. Akhirnya Tim Fasilitator 02 bersama BKM dan panitia berusaha menemukan penyelesaian dari masalah ini, dan akhirnya disepakati bahwa penyaluran akan dilaksanakan pada tanggal 10 mei 2013.


Saat itu langit mulai berselimut mendung, petanda bumi mulai merindukan datangnya tetesan air hujan ditubuhnya. Suasana seperti ini seringkali begitu dinantikan sebagian orang, namun suasana hati yang berbeda tampak jelas terlihat dari wajah Ibu Rahma Sompa selaku UPS ( unit pengelola sosial ) BKM LAMAHU Kelurahan Dulomo Utara yang saat itu bertugas sebagai ketua panitia penyaluran kegiatan sosial berupa makanan tambahan balita. Dari raut wajahnya tersirat seutas harap dan cemas seolah bercampur baur dalam dirinya. Saat ditanya kenapa ibu terlihat agak cemas? Dengan suara datar iya menjawab “ bagimana ini undangan sudah disebarkan bahwa penyaluran dilaksanakan jam 3 sore,,,baru ini somo turun ujan,sotidak ada yang modatang ke kantor lurah ini balita yang ada undang mokase makanan tambaha".


Meskipun demikian, ternyata apa yang dihawatirkan panitia tidak semuanya terjadi. Meskipun hujan turun namun para ibu-ibu bersama balita-balita itu tetap datang memenuhi undangan yang sudah mereka terima, hal ini tentunya menambah semangat panitia untuk melangsungkan pelaksanaan kegiatan penyaluran dan hujanpun tak lagi jadi penghalang.


 

 
 
 

Filem Dokumenter Batui ; Mereka Yang Bertahan Di Tanah Asat

Ini adalah filem dokumentar adat batui, kabupaten banggai sulawesi tengah, filem ini menggangkat tema mereka yang bertahan di tanah adat, pr...