Oleh : Rahmad Samadi
Kenyataan inilah yang kemudian menyebabkan imbas beruntun yang harus diterima oleh seluruh masyarakat Kota Gorontalo dan tim PNPM-MP di Kota Gorontalo, mulai dari tidak adanya dana BLM meskipun pada tahun 2012 sempat ada alokasi APBD sebesar 220 juta untuk 10 Kelurahan, pengeluhan dan pertanyaan masyarakat yang bertubi-tubi, dan melemahnya lembaga BKM yang secara otomatis berimbas terhadap proses fasiliasi siklus masyarakat di lapangan sehingga mengakibakan progres tim menurun, dan Kota Gorontalo pun tak jarang mendapat raport merah oleh pemerintah pusat dari segi capaian progres.
Gorontalo, 19 Desember 2013
Bagai Kerakap tumbuh
dibatu, Hidup Segan Matipun Tak Mau. mungkin inilah pepatah lama yang cukup
sesuai untuk disandingkan dengan kondisi perjalanan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Di Kota Gorontalo pada
rentang waktu tahun 2008 sampai 2011 silam, hal ini dikarenakan sejak tahun
2008 sampai 2011 seluruh kelurahan dampingan yang berada diwilayah Kota
Gorontalo tak ternah lagi merasakan indahnya sentuhan dan BLM.
Sementara itu, sebagai sebuah
program nasional yang intens pada gerakan peningkatan kualitas hidup masyarakat
dan pengentasan kemiskinan di perkotaan, PNPM Mandiri Perkotaan sudah seharusnya
mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah, baik itu Pemerintah
Provinsi (Pemprov), Pemerintah Kota (Pemkot) maupun pemerintah kabupaten
(Pemkab) guna kelancaran program dan teredianya dana BLM yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat miskin perkotaan, baik yang bersumber dari alokasi
APBN maupun APBD sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, dimana untuk
mendapakan BLM dari alokasi dana APBN maka pemerintah daerah wajib menyediakan
dana sharing dari alokasi dana APBD. Sementara itu, sejak tahun 2008 sampai
tahun 2011 pemerintah Kota Gorontalo tidak pernah lagi mengalokasikan dana APBD
untuk PNPM-Mandiri Perkotaan, bahkan dana APBD Pemerintah Kota Gorontalo yang
terhutang (Belum dialokasikan) sampai tahun 2013 sudah mencapai angka 4,7
milyar.
Kenyataan inilah yang kemudian menyebabkan imbas beruntun yang harus diterima oleh seluruh masyarakat Kota Gorontalo dan tim PNPM-MP di Kota Gorontalo, mulai dari tidak adanya dana BLM meskipun pada tahun 2012 sempat ada alokasi APBD sebesar 220 juta untuk 10 Kelurahan, pengeluhan dan pertanyaan masyarakat yang bertubi-tubi, dan melemahnya lembaga BKM yang secara otomatis berimbas terhadap proses fasiliasi siklus masyarakat di lapangan sehingga mengakibakan progres tim menurun, dan Kota Gorontalo pun tak jarang mendapat raport merah oleh pemerintah pusat dari segi capaian progres.
Niatan Baik Pemerintah kota Gorontalo
Laksana
tetesan hujan ditengah kemarau panjang, masyarakat Kota Gorontalo seakan
mendapat segudang harapan indah diawal tahun 2013. Dimana pemeritah Kota
Gorontalo kembali memberikan dukungan dan komitmennya terhadap pelaksanaan
program PNPM-Mandiri Perkotaan di Kota Gorontalo. Seolah ingin menebus dosa, Pada
bulan Juni pemerintah kota gorontalo
melalui BPMP-KB melaksanakan sosialisasi tentang realisasi BLM APBD Tahap I sebesar Rp 1,062.500.000
yang akan dialokasikan ke 25 kelurahan di Kota Gorontalo, bahkan pemerinah kota
gorontalo mendesak kepada seluruh lembaga dan instansi terkait untuk mendukung
percepatan realisasi dana tersebut. Itikat
baik Pemerintah Kota ini tentunya mendapat sambutan gembira oleh 25 lembaga BKM
yang Kelurahannya ditetapkan mendapatkan alokasi dana BLM APBD tahap I
tersebut.. Untuk wilayah dampingan tim 02, empat Kelurahan yang mendapatkan
alokasi BLM APBD Tahap I ini yaitu Kel. Dembe Jaya, Kel. Wongkaiti Barat, Kel.
Dulomo Selatan, dan Kel. Bulotadaa Barat, BKM di 4 keluraan inipun segera
melakukan berbagai persiapan dan pembenahan kelembagaan BKM untuk menyambut
datangnya anugrah BLM APBD yang telah sekian lama sirna.
Kado
akhir tahun yang indah
Di akhir tahun 2013 ini, Setelah semua
Kelurahan dan BKM penerima alokasi BLM APBD termasuk empat Kelurahan yang ada diwilayah
dampingan tim 02 telah selesai melaksanakan semua pekerjaan dan sudah
disertifikasi pada bulan Desember, pemerintah Kota Gorontalo merencanakan akan
mengalokasikan dana BLM APBD Tahap II sebesar Rp. 937.500.000 untuk 25
Kelurahan pada tahun 2014, semoga itikat baik pemerintah Kota Gorontalo ditahun
2013 ini menjadi awal yang baik untuk kelancaran program PNPM Mandiri Perkotaan
di Kota Gorontalo kedepan dan menjadi kado akhir tahun yang indah bagi 25 Kelurahan
yang akan mendapatkan alokasi dana BLM APBD tersebut.